SUMBER – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, melakukan simulasi pelaksanaan adaptasi kebiasan baru (AKB) atau new normal di bidang pendidikan, Rabu (24/6) kemarin.
Pelaksanaan simulasi tersebut, sebagai upaya antisipasi dinas teknis maupun pihak-pihak berkepentingan lainnya, jika hasil evaluasi level kewaspadaan daerah dari Gugus Tugas membolehkan pendidikan mulai dibuka.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dr Alex Suheriyawan kepada Radar mengatakan, pihaknya dan Disdik Kabupaten Cirebon telah melakukan simulasi pelaksanaan dimulainya bidang pendidikan di Kabupaten Cirebon. Simulasi tersebut bertujuan untuk melihat kesiapan pihak-pihak terkait, dengan dunia pendidikan dari mulai sarana dan prasarana serta SDM-nya.
“Kita simulasikan apa-apa yang harus dilakukan, agar nanti tidak kaget. Kita ingin jika nanti sudah mulai dibuka pendidikannya, maka semua pihak siap. Dari mulai dinas, sekolah, sarana pendukung, siswanya dan pihak-pihak lain,” ujar Alex.
Pria yang juga menjabat Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon tersebut menuturkan, sangat mungkin jika level kewaspadaan Kabupaten Cirebon menjadi hijau, maka pendidikan akan dibuka kembali. Namun dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Kayak tadi, masih dibahas apakah di-shift. Peserta didik dalam satu kelas jumlahnya cukup 50 persen saja, karena ada social distancing dan physical distancing. Kalau di-shift pagi dan sore, kesiapan dari pengajarnya bagaimana, fasilitas penunjangnya bagaimana? Nah itu tadi kita lihat dalam simulasi,” imbuhnya. (dri)
Gugus Tugas Simulasi Pembukaan Pendidikan

