Klaster Sunyaragi Juga Sebabkan 41 Nakes Swab Test, Hasil Negatif

 Klaster Sunyaragi Juga Sebabkan 41 Nakes Swab Test, Hasil Negatif
KOMPAK: Bacabup Indramayu dari Partai Golkar Daniel Mutaqien Syafiuddin foto bersama Plt Bupati H Taufik Hidayat. Foto: Dok/Radar Indramayu
0 Komentar

DUA pasien positif virus corona dari RW 10 Kelurahan Sunyaragi, Kota Cirebon, merupakan pasangan suami istri. Keduanya dirawat di salah satu rumah sakit di Kabupaten Cirebon. Saat masuk RS, keduanya tercatat sebagai pasien umum. Belum terdeteksi terjangkit Covid-19. Belakangan setelah ketahuan positif corona, maka para tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien diharuskan swab test.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanaganan Covid-19 Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana mengatakan ada 41 nakes yang harus swab test. Mereka ini yang kontak langsung saat mulai pendaftaran, perawatan, dan bagian laboratorium.
Ke- 41 nakes tersebut menjalani swab test di Covid Center di Sport Center Watubelah sejak Selasa (23/6) sampai Rabu (24/6). “Kita lakukan swab test untuk antisipasi. Hasilnya sudah keluar, alhamdulillah semua dinyatakan negatif,” terang Nanang kepada Radar Cirebon, kemarin.
Sementara terkait penerapan status wilayah, Nanang mengatakan PSBB Proporsional menuju AKB (adaptasi kebiasaan baru) berlangsung sampai besok, Jumat 26 Juni 2020. Saat ini pihaknya tengah menyiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, termasuk turunnya level kewaspadaan dari level biru menjadi level hijau.
Ia mengatakan saat ini kajian sedang dibuat oleh instansi dan lembaga terkait sebagai langkah lanjutan selesainya waktu pelaksanaan PSBB. “Batas waktu PSBB kan tanggal 26 Juni. Setelah itu kita belum tahu apakah nanti dilanjut dengan ketentuan atau status PSBB dicabut dengan kebijakan baru menuju AKB. Hal itu tergantung dengan hasil evaluasi yang akan dilaksanakan nanti bersama-sama, sekaligus menunggu instruksi Pemprov Jabar,” ujarnya.
Ditambahkan, level kewaspadaan suatu daerah akan dinilai dan dikaji setiap 14 hari sekali. Terkahir saat hasil kajian tanggal 12 Juni 2020, Kabupaten Cirebon masih berada di level moderat atau level biru. “Nanti hasil evaluasi selanjutnya akan diumumkan pada 26 Juni 2020. Saya sendiri belum tahu hasil evaluasinya, tapi keyakinan saya jika kondisinya terus landai seperti ini, kemungkinan besar kita akan segera melangkah menuju level hijau,” imbuhnya.
Pada kondisi level hijau, lanjut Nanang, kelonggaran-kelonggaran pada saat level kewaspadaan masih biru akan ditambah. Seperti penambahan kegiatan belajar mengajar atau bidang pendidikan, dan bidang-bidang lainnya. “Yang jelas kalau hijau aka nada kelonggaran tambahan ketimbang saat level biru. Bidang pendidikan saat level hijau boleh dibuka tapi tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat,” tandasnya. (dri)

0 Komentar