Ketika ada penyambungan JDU yang baru, 80 persen pelanggan yang penyaluran airnya menggunakan jaringan CUDP akan mati total. Diperkirakan selama 10-12 jam.
Tidak hanya itu, pasca penyambungan juga aliran akan mengalami gangguan, karena akan ada proses pengujian JDU maupun pengecekan kebocoran reseroir-nya di masing-masign layer.
Bila pengecekan kebocoran pada lima layer reservoir tersebut lancar, setidaknya butuh waktu 1 minggu hingga aliran air ke pelanggan kembali normal. Bahkan dengan debit dan tekanan lebih besar, karena telah lancarnya pengoperasian reservoir dan JDU baru.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon Ir Watid Shahriar mengatakan, hasil peninjauan ke lapangan, pihaknya mendapati proyek reservoir itu tinggal tersisa sedikit lagi, antara 3-5 persen. Tapi, tidak dilanjutkan pekerjaanya sejak awal tahun lalu karena alasan pandemi.
Pihaknya akan mendorong kepada Balai Prasarana Pemukiman wilayah Jabar Kementerian PUPR, agar bisa segera meminta kepada kontraktor pelaksana untuk dapat melanjutkan pekerjaan ini.
“Dari PAM tidak bisa mengatur atau menekan agar pelaksana segera menyelesaikan pekerjaan reservoir ini, karena kewenanganya masih di tangan balai,” tuturnya.
Komisi II, kata Watid, akan diagendakan untuk berkunjung ke Balai Prasarana Pemukiman di Bandung, memohon agar proyek ini segera diselesaikan. “Materialnya sudah ada, tinggal menyambung dan mengerjakan saja,” ujarnya. (azs)