Wagub Jabar Sarankan Ulama Berperan dalam Politik

0 Komentar

KUNINGAN – Peran ulama dalam perpolitikan di Indonesia, sebenarnya bukan hal baru. Semenjak dahulu, peran ulama dalam mendirikan bangsa Indonesia sudah banyak diakui. Sebut saja Jenderal Sudirman, Ki Hajar Dewantara, KH Hasyim Asy’ari, dan banyak tokoh lainnya. Merekalah contoh sosok guru ngaji atau ulama yang berperan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan tidaklah mengherankan jika ulama saat ini pun harus terlibat dalam urusan politik. Atau bahkan Ulama itu sendiri yang mau menggeluti dunia politik praktis. Ulama yang aktif di bidang politik akan menjadi referensi umat dalam menentukan sikap politik.
Terlebih, sosok ulama adalah sosok yang dikenal sebagai pemandu umat (Islam) karena penguasaannya terhadap ilmu agama. Apalagi, ulama juga berpredikat sebagai pemimpin umat atau bahkan pewaris Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan dan menjalankan perintah Allah SWT.
“Kehadiran ulama dalam dunia politik akan menjadi referensi umat dalam menentukan pilihan politik. Pilihan politik akan sesuai dengan keimanan, ketaqwaan, dengan keilmuan agama. Maka mutlak dibutuhkan kehadiran ulama dalam event politik,” kata Uu Ruzhanul Ulum dalam rilis yang dikirimnya kepada Radar Kuningan, Jumat (26/6).
“Saya pernah masuk ke satu ponpes besar, saya minta dukungan. Kiai di sana malah bilang, Jang Uu akang ma bade ikhfa dina politik, bade nyelametken lembaga. Berbicara seperti itu, kami harap prinsip-prinsip seperti itu ada perubahan lah. Mohon maaf kepada ulama, kami bukan menggurui atau apa, tapi supaya kita punya keinginan diwadahi oleh tata negara,” tambah Uu yang juga Panglima Santri Jawa Barat.
Dengan aktifnya ulama dalam perpolitikan baik legislatif maupun eksekutif, maka menurutnya akan hadir keputusan yang sesuai keinginan para ulama. Pun keputusan yang didambakan para ulama itu akan terlindungi oleh Undang-Undang dan hukum ketatanegaraan.
Begitu pun dalam situasi dan dinamika politik saat ini, menurutnya terjadi karena ragam faktor dan berkat pergerakan para insan politik. Sehingga apapun dinamika yang terjadi saat ini, bukan jadi ajang antar golongan untuk saling menyalahkan. Justru dinamika inilah tantangan sekaligus ladang amal bagi para ulama untuk andil kedalam politik.

0 Komentar