Dari Dalem Arum, “Merebut” Tahta Sultan Sepuh

Dari Dalem Arum, "Merebut" Tahta Sultan Sepuh
Tangkapan layar video pengambil alihan tahta Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan.
0 Komentar

Rupanya, Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat SE tengah terbaring sakit dan menjalani perawatan di Bandung. Pada keterangan pertama kepada media, Sultan Sepuh XIV menyatakan, tanggapan resmi akan dikeluarkan setelah ia kembali ke Cirebon.
Minggu (28/6) atau sehari pasca beredarnya sebuah video seorang pria yang menyatakan tahta kesultanan kasepuhan telah direbut dari tangan Sultan Sepuh PRA arif Natadiningrat, Pantauan Radar Cirebon, suasana di Keraton Kasepuhan masih tampak normal. Bahkan komplek keraton kasepuhan pun masih dibuka untuk wisatawan.
Di depan loket, beberapa orang petugas masih tetap melayani kunjungan para wisatawan yang hendak berlibur. Pengamanan yang dilakukan juga tak ada perubahan seperti biasanya. Begitupun para abdi dalam dan pemandu wisata juga tetap melaksanakan petugasnya.
https://youtu.be/YXwuqjkXnmI
Salah seorang keluarga keraton Kasepuhan yang dihubungi Radar Cirebon enggan memberikan komentar terkait dengan beredarnya video tersebut. Menurutnya, hanya Sultan Sepuh yang berhak memberikan klarifikasi.
Menjelang sore hari, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat menyampaikan keterangannya kepada wartawan secara tertulis. Berikut keterangannya:
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Wr Wb
Kami Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA. Arief Natadiningrat, SE, hak turun temurun Kesultanan Kasepuhan Cirebon,  sehubungan dengan adanya perisitiwa yang disebarluaskan tentang Keraton Kasepuhan,  dengan ini kami sampaikan hal-hal sbb :

  1. Bahwa Keraton Kasepuhan Cirebon, alhamdulillah sampai saat ini masih dalam kondisi kondusif, wewenang dan kendali Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat, SE.
  2. Oknum yang mengaku telah mengambil alih Keraton Kasepuhan Cirebon bukanlah orang yang berhak atas tahta Keraton Kasepuhan Cirebon,  baik secara silsilah, adat istiadat serta tradisi yang berlaku secara turun temurun Kasultanan Kasepuhan Cirebon, sehingga tindakan tersebut merupakan tindakan iseng yang sangat tidak berdasar.
  3. Oknum tidak berhak atas gelar Kerajaan dan BUKAN SULTAN dan  bukan merupakan putra Sultan,  hal mana yang berhak atas gelar Sultan harus merupakan putra Sultan, sesuai adat istiadat serta tradisi yang berlaku secara turun temurun Kesultanan di Keraton Kasepuhan Cirebon.
  4. Perbuatan Oknum dkk telah melanggar hukum, mencemarkan nama baik, masuk tanpa ijin, melakukan ancaman pembunuhan dan telah menyiarkan berita kebohongan, oleh karenanya  telah melanggar UU ITE dan KUHP yang masuk ranah pidana.
  5. Oleh karena itu kejadian ini layak dilaporkan secara hukum ke Kepolisian atas tindakan  oknum dkk, demi tegaknya hukum dan  menjaga marwah Keraton Kasepuhan Cirebon.
  6. Untuk itu kami mohon doa dan dukungan dari  para wargi Kesultanan, Pemerintah, aparat keamanan agar masalah yang memalukan  ini dapat diselesaikan sebaik-baiknya.
0 Komentar