Pelatda Wushu Porda Dipusatkan di Kebun Raya Kuningan

Pelatda Wushu Porda Dipusatkan di Kebun Raya Kuningan
TETAP LATIHAN: Sejumlah atlet wushu Kuningan disiapkan untuk mengikuti porda tahun depan dan dipusatkan pelatihan di KRK. FOTO : MUMUH MUHYIDDIN/RADAR KUNINGAN
0 Komentar

KUNINGAN – Kendati Babak Kualifikasi (BK) Porda Tasikmalaya baru akan dilaksanakan tahun 2021 mendatang, namun hampir seluruh kabupaten di Jawa Barat sudah mempersiapkan atletnya untuk berlaga di kegiatan multi event tersebut. Tidak terkecuali Kabupaten Kuningan. Atlet yang diprioritaskan mendulang medali sudah dipersiapkan paska pandemi Covid-19 ini.
Salah satu cabang olahraga (cabor) yang ditarget KONI Kabupaten Kuningan meraih empat medali emas di acara multi event tersebut, yakni wushu. Target tersebut dipandang masuk akal, sebab salah satu atletnya, Mutia Azzela lolos kualifikasi PON 2021 di Papua dari Taolu nomor Nando (Golok) dan Jiang Shu (Toya). Dari raihan itulah, dua emas diharapkan akan diperoleh di porda nanti.
Untuk mendukung target empat emas dan kemungkinan baru dipenuhi dua emas, maka sisanya dibebankan pada atlet Sansou (nomor komite). Guna memenuhi target tersebut, Pengurus Cabang (Pengcab) Wushu Kabupaten Kuningan membuat program jangka panjang. Tujuannya, supaya target terealisasi.
Program jangka panjangnya yakni melaksanakan pemusatan latihan daerah (pelatda) bagi atlet Sansou. Sedangkan atlet Taolu saat ini sedang melaksanakan pemusatan latihan PON (PelatPON) di Bandung dan Tiongkok. Pelatda jangka panjang ini diharapkan dapat meng-upgrade atlet lebih berkualitas sehingga mampu bersaing dengan atlet lainnya di Jawa Barat.
“Target empat medali emas itu berat di Porda Tasikmalaya. Namun sebelum menyerah, harus dijawab dulu dengan program pelatda. Ketika pelatda dilaksanakan, semua kemungkinan bisa terjadi. Artinya, ketika atlet dipersiapkan dengan matang baik aspek fisik, teknik dan mental bertanding. Maka medali itu adalah dampak dari pelatda itu sendiri,” ungkap Ir H Jajat Sudrajat MSi selaku Ketua Umum Pengcab Wushu Kabupaten Kuningan, kemarin (28/6).
“Jika fisiknya bagus, tekniknya bagus dan mental bertandingnya terbangun menjadi mental baja. Karena Sansou adalah komite bertanding dibutuhkan mental juara, tidak mudah menyerah di arena. Maka lawan yang dihadapi akan mudah ditundukan. Nah proses itu kita bina dari sekarang sampai BK, sebagai tolok ukurnya. Jika lolos, maka akan dilaksanakan lagi pelatda untuk memenuhi ekspektasi KONI Kabupaten Kuningan yakni medali emas,” imbuh Jajat.

0 Komentar