Jajat mengaku sangat optimis target akan dapat terealisasi, apabila pelatda yang dilaksanakan sesuai dengan program yang sudah dituangkan dalam program kerja. Selain itu, pihaknya juga melaksanakan evaluasi berkala terhadap perkembangan atlet, baik dari aspek psikologis, fisik, teknik. Sebab ketiga aspek itu penting bagi atlet prestasi.
Bidang Teknik Pengcab Wushu Kuningan Asep Abdus Syakur menambahkan, untuk meningkatkan fisik atlet, tahap pertama pelatda dilaksanakan di Kebun Raya Kuningan (KRK). Ada beberapa alasan pemilihan tempat pelatda tersebut.
“Sebelumnya kita melakukan kajian tempat-tempat yang bagus, artinya memiliki daya dukung. Untuk kontur jalan turun naik, sangat mudah ditemukan di wilayah Kabupaten Kuningan. Sebelumya juga kita melaksanakan latihan fisik di jalan raya. Hanya kita juga harus mempertimbangkan aspek safety atawa keselamatan atlet itu sendiri. Apabila dilaksanakan di jalan raya,” ungkapnya.
Menurut Asep, KRK memiliki kriteria kontur geografis turun naik. Udara sehat, tidak terlalu banyak kendaraan lalu lalang dari aspek safety dan tempat menginap. Apabila program latihannya membutuhkan menginap di lokasi. Daya dukung yang tersedia ini menjadi alasan, kenapa pelatda dilakukan di KRK.
“Selain itu ada yang menarik, karena atlet kita kebanyakan masih sekolah. KRK memiliki lokasi bermanfaat untuk pengetahuan dengan habitat pohon langka,” terangnya.
Atlet yang masih sekolah, lanjut dia, tentunya dituntut untuk belajar daring, karena Covid-19 ini belum sepenuhnya selesai. Dengan adanya proses pembelajaran alam melalui keanekaragaman hayati di kebun raya, maka atlet pelajar masih dapat belajar banyak.
“Jadi seperti pepatah mengatakan sekali dayung dua pulau terlampaui. Atlet mampu meningkatkan prestasi olahraga, juga pengetahuan akademiknya tetap terjaga,” pungkasnya. (muh)