KUNINGAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan bencana kekeringan dan kebakaran hutan yang terjadi pada musim kemarau tahun ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengungkapkan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di penghujung Juni ini wilayah Kabupaten Kuningan sudah mulai memasuki musim kemarau. Walaupun beberapa waktu lalu sempat terjadi hujan, hal tersebut merupakan anomali cuaca yang kerap terjadi saat awal pergantian musim.
“Sekarang sudah mulai terasa cuaca panas yang sangat terik dan angin kencang sebagai tanda musim kemarau sudah tiba. Oleh karena itu kita harus mulai waspada terhadap kemungkinan bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) termasuk juga rumah tinggal,” ungkap Agus kepada Radar, kemarin.
Dalam menghadapi hal tersebut, pihaknya pun kini sudah mulai meningkatkan koordinasi dengan sejumlah instansi. Seperti TNI, Polri, Damkar, TNGC dan Perhutani, PDAM hingga relawan untuk antisipasinya. Termasuk melakukan pemetaan daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan kekeringan sekaligus menyusun strategi penanganan apabila dibutuhkan.
“Alhamdulillah BPBD Kabupaten Kuningan kini sudah memliki alat deteksi dini kebencanaan hasil bantuan dari BMKG, yaitu Warning Receiver System InaTEWS (Indonesian Tsunami Early Warning System). Alat ini awalnya sebagai alat deteksi dini bencana tsunami, namun bisa juga digunakan untuk mendeteksi bencana kebakaran hutan dan lahan termasuk gempa bumi. Dengan alat ini akan semakin memudahkan kami untuk mengantisipasi setiap potensi kebencanaan sejak dini,” papar Agus.
Namun demikian, Agus berharap di musim kemarau tahun ini tidak ada kejadian kebakaran ataupun kekeringan terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan. Terlebih, prediksi BMKG menyebutkan musim kemarau tahun ini berlangsung tidak lama, yakni selama tiga bulan saja.
“Informasi dari BMKG puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Agustus akhir hingga awal September. Mudah-mudahan saja prediksi tersebut benar, dan wilayah Kuningan tidak sampai terjadi kekeringan ataupun kebakaran hutan dan lahan maupun rumah warga,” harap Agus.
Namun demikian, Agus mengajak kepada seluruh warga Kuningan untuk tetap waspada dan melakukan upaya pencegahan agar musibah tersebut tidak terjadi. Caranya dengan tidak melakukan pembakaran sembarangan dan hal-hal yang dapat menimbulkan kebakaran. Selain itu, lanjut Agus, manfaatkan musim kemarau ini dengan melakukan pembersihan saluran air dan tidak membuang sampah ke sungai. Hal itu supaya pada saat musim hujan tiba tidak menyumbat dan menimbulkan banjir.
Prediksi Puncak Kemarau Akhir Agustus

