Rahma Nur Adzhani, Bisnis dari Atap Rumah

Rahma Nur Adzhani, Bisnis dari Atap Rumah
Rahma Nur Adzhani di lahan pertanian hidroponik yang dikelolanya. Foto: Apridista S Ramdhani/Radar Cirebon
0 Komentar

Urban Farming menjadi sesuatu yang menarik bagi masyarakat. Sebab, tidak memerlukan lahan yang luas. Bahkan di atap rumah pun jadi.

APRIDISTA SITI RAMDHANI, Cirebon
DI mata Rahma Nur Adzhani, urban farming adalah sebuah prospek masa depan. Tertarik dengan model bertani modern ini, Rahma mencoba terjun langsung.
Namun, keputusan untuk bercocok tanam tidak datang tiba-tiba. Lulusan magister di Inggris ini, kerap menjadi sukarelawan dari tempat pertanian satu ke yang lainnya.
Keterlibatannya, secara tidak langsung memberikan banyak pengetahuan baru mengenai urban farming. Sepulang mematkan S2 di Inggris, dia membuat konsep Konekroot Rooftop Farm.
Dengan ketersediaan rooftop seluas 400 meter, dimanfaatkan untuk lahan pertanian urban. Di awal Januari 2019 Rahma mulai melakukan percobaan dan pembuatan alat-alat sederhana yang dibutuhkan. “Teknik hidroponik dan aquaponic yang saya pakai waktu itu,” kata Rahma, kepada Radar Cirebon.
Aquaponics merupakan kombinasi dari aquaculture dan hidroponik. Hal ini memungkinkan untuk menghasilkan ikan dan tanaman di satu sistem dengan pengurangan besar dalam penggunaan air.
Sistem aquaponic menggabungkan manfaat dari pemiliharaan ikan (aquaculture) dan juga dari hidroponik, sehingga mengurangi kerugian dari kedua sistem itu.
Ikan diberi makan menghasilkan limbah berupa amonia dari kotorannya. Kemudian zat ini diproses oleh bakteri dalam kolam ikan menjadi nitrite dan nitrate yang diperlukan tanaman untuk tumbuh. “Jadi airnya pun nggak perlu banyak dengan metode ini, nggak terbuang sia-sia,” ungkapnya.
Dalam satu tong berukuran 200 liter bisa untuk menyirami 1.400 tanaman untuk beberapa hari. Beragam tanaman yang ditanam disini pun beragam dan merupakan tanaman pangan. Dengan menanam tanpa menggunakan pestisida, tentunya lebih sehat dan segar saat dikonsumsi.
Alih-alih menanam untuk kesenangan sendiri dan mengonsumsi sayuran sendiri, belakangan Rahma memutuskan untuk mulai menjual hasil panen yang berlebih. “Ini sudah ada pekerja juga, saya merasa bertanggung jawab untuk memberikan mereka gaji. Jadi hasil sayuran yang sekrang berlebih ini juga kami jual,” ungkapnya.
Rahma menerapkan konsep social business pada lahan pertanian yang dikelolanya. Dan di banyak negara, sesungguhnya sudah diterapkan. Sehingga harga sayuran yang ditanam dengan metode hidroponik jadi sangat terjangkau.

0 Komentar