Dalam konsep ini, hasil panen langsung dijual kepada konsumen dan memutus rantai distributor. Selain mendapatkan keuntungan lebih besar, hal ini juga memberikan sayuran yang segar dan bagus untuk konsumen. Kendati demikian, konsep ini belum sepenuhnya bisa diterima di Cirebon. Hal inilah yang perlu diedukasi lebih lanjut. “Kami saat ini masih edukasi, namun memang sudah banyak yang memesan, rata-rata 50 pack pengiriman setiap kami panen,” jelasnya.
Waktu panennnya sendiri dijadwalkan dua minggu sekali. Namun karena menjaga kualitas sayuran, pihaknya hanya memberikan sayuran dengan stok yang ada dan pemetikan sayuran hanya dilakukan pagi atau sore untuk menjaga kesegaran tanman. “Tantangannya saat ini market belum stabil karena individual langsung ke konsumen,” ungkapnya.
Selain itu umur sayuran yang pendek juga menjadi tantangan tersendiri. Karena tak memiliki storage penyimpan sayuran, saat sayuran sudah waktunya dipanen dan pembeli belum ada, harus dijadikan produk.
Akhirnya Rahma menginisiasi dengan pembuatan produk seperti cookies, could fresh juice, dan lainnya. Saay ini, dia punya 4 pegawai, untuk produksi dan perawatan tanaman.
Dengan dibuatnya Konekroot ini, Rahma juga fokus pada edukasi urban farming. Ia sering mengadakan open farming di akhir pekan dan kelas online. Bahkan tak sedikit masyarakat yang melakukan kunjungan, terutama anaak-anak TK atau sekolah. “Saya ingin masyarakat teredukasi dengan urban farming ini, siapapun bisa,” ucapnya.
Rahma saat ini sedang mempersiapkan bercocok tanam dengan metode lainnya. Ia juga sedang merencanakan pengairan dari bio matahari. Agar semua yanga ada bisa dimanfaatkan dan diolah tak menjadi sampah.
“Sejak awal mencoba saya usahakan menggunakan bahan yang ada, pupuk juga saya ambil dan sisa buah-buahan di pasar, kemudian air kolam dari ikan aquaponic pun digunakanuntuk menyiram,” bebernya.
Meski dari luas lahan yang tidak terlalu luas, Rahma mampu membukukan omzet perbulannya antara Rp16-20 juta. Namun karena market belum stabil angkanya pun terus berfluktuatif. Untuk harga sayuran sendiri ia banderol dengan harga Rp7 ribu hingga Rp10 ribu per pack. (*)