Bedah Rumah Pedagang Bakso Keliling

Bedah Rumah Pedagang Bakso Keliling
DIPERBAIKI: Rumah Keluarga Dawud (54) dan istrinya Aniah (50), warga Desa Tegalaren Kecamatan Ligung, mulai diperbaiki.FOTO: ANWAR BAEHAQI/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

 
LIGUNG – Keluarga Dawud (54) dan istrinya Aniah (50), warga Desa Tegalaren Kecamatan Ligung sangat berterima kasih karena rumah mereka mendapatkan bantuan perbaikan dari NU Care-Lazisnu, Yayasan Al-Mizan Jatiwangi dan Dulur Kang Maman.
Launching bedah rumah layak huni tersebut digelar secara sederhana di kediaman Dawud. Hadir dalam acara tersebut perwakilan PC NU Kabupaten Majalengka KH Abdul Rosyid, Ketua Lazis-NU Majalengka KH Zaenal Muhidin, Muspika Ligung, Kades Tegalaren Endan Wibawa dan tamu undangan.
Ketua panitia bedah rumah layak huni, Mohamad Darda menyampaikan rasa gembiranya, karena saat ini pihaknya bisa membantu keluarga Dawud. Pria yang saat ini berprofesi sebagai pedagang basko keliling tersebut hidupnya selalu berpindah-pindah atau nomaden.
“Insya Allah setelah rumah ini direhab, keluarga bapak Dawud hidupnya tidak lagi berpindah-pindah. Bisa menetap dan berkumpul bersama keluarga,” ujarnya.
Kepala Desa Tegalaren Endan Wibawa sangat mengapresiasi atas kepedulian NUCare Lazis-NU Kabupaten Majalengka dan Yayasan Al Mizan Jatiwangi, serta Dulur Kang Maman yang telah peduli kepada masyarakat Desa Tegalaren dengan mengalokasikan program bedah rumah layak huni. “Semoga saja kebersamaan ini terus terjalin di berbagai lini kehidupan, bukan saja khusus dibedah rumah,” kata Kades Endan.
KH Zaenal Muhidin selaku Ketua Lazis-NU Majalengka juga menghaturkan terima kasih kepada para donatur yang telah mempercayakan infaknya sehingga bisa berbagi dengan sesama. Lazis-NU Majalengka sejak berdiri tidak mempunyai kekuatan modal yang besar, namun niat yang tulus yang selalu dikedepankan.
“Alhamdulillah program ini didukung oleh semua pihak. Launching bedah rumah layak huni ini adalah yang pertama. Mudah-mudahan bukan program yang terakhir,” harap KH Zaenal.
Sementara itu Dawud selaku penerima manfaat dari progam ini, merasa bersyukur, karena di tengah keterpurukan ekonominya masih ada pihak pihak yang peduli. Dawud yang hidup bersama istri dan tujuh orang anak ini kesehariannya berjualan baso keliling untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Rumahnya yang berlokasi di Blok Rabu Desa Tegalaren kondisinya sangat memprihatikan. Beruntung Yayasan Al Mizan mau memperbaikinya.
“Terimakasih kepada Lazis-NU Majalengka dan Yayasan Al Mizan Jatiwangi serta Dulur Kang Maman yang telah sudi merehab tempat tinggal kami,” ujar Dawud.

0 Komentar