Kadinkes : Pengumuman Hasil Swab Pertama Sesuai Protap

Kadinkes : Pengumuman Hasil Swab Pertama Sesuai Protap
SESUAI PROTAP: Kepala Dinkes Kuningan dr Hj Susi Lusiyanti, memberikan keterangan pers usai ekspos adanya sembilan kasus baru positif Covid-19 di Kuningan, beberapa waktu lalu. FOTO : MUMUH MUHYIDDIN/RADAR KUNINGAN
0 Komentar

KUNINGAN – Hasil swab test masal tahap pertama telah diumumkan beberapa hari lalu. Sembilan orang dinyatakan positif Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kuningan dr Hj Susi Lusiyanti MM menegaskan, pengumuman tersebut sudah sesuai protap.
“Itu (pengumuman hasil swab tes pertama) sudah protapnya secara seragam, bahwa kita mengumumkan hasil swab pertama, bukan kedua,” ujar dr Hj Susi Lusiyanti MM kepada Radar Kuningan, kemarin (3/7).
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak panik terhadap pengumuman hasil swab test tersebut. Yang pasti jika warga tidak mau tertular Covid-19, maka harus patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19. Seperti jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan sebagainya.
“Warga tidak perlu panik sebenarnya, patuhi saja protokol kesehatan jika memang tidak mau tertular. Hasil swab positif bukan aib, tapi virus yang bisa disembuhkan dengan menaikkan imunitas tubuh. Jadi, warga tidak ada kata panik jika memang takut tertular. Coba patuhi saja anjuran pemerintah dan dinas kesehatan,” imbau dr Susi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kuningan dr H Denny Mustafa menambahkan, justru sebenarnya semua ingin bekerja tanpa ada rebut-ribut di masyarakat, terkait adanya warga yang terpapar Covid-19. Namun, saat ini sangat sulit untuk membendung arus informasi yang begitu cepat dan masif.
“Seperti misalnya kemarin, puskesmas ditutup. Semua pasti bertanya-tanya kenapa kok ditutup. Ributlah semua. Menurut saya, mau dirilis swab pertama, swab kedua, ketiga, tetap saja heboh. Malah kebanyakan, kalau ada yang mencurigakan atau tahu sedikit-sedikit, biasanya makin penasaran. Dan begitu pertanyaan terjawab makin heboh,” ujarnya.
Terlebih kata Denny, data yang dirilis Gugus Tugas Covid-19 Pusat di Jakarta, bahkan di negara lain pun, yang dirilis ke publik bukanlah hasil swab test kedua, melainkan yang pertama. “Dan lagi, apa data yang dirilis Pak Ahmad Yurianto dari Kemenkes dan teman-teman kita di negara lain itu hasil swab kedua? Ya enggak lah,” tegas Denny.
Di Jawa Barat, lanjut dia, orang terkonfirmasi positif tanpa gejala kini semakin banyak. Di satu sisi, saat ini banyak masyarakat yang seolah menganggap pandemi ini sudah selesai, sehingga banyak yang tidak lagi pakai masker, berkerumun tanpa memperhatikan social distancing, dan lain sebagainya.

0 Komentar