JATIBARANG- Berbagai cara dilakukan untuk mewujudkan literasi di Kabupaten Indramayu. Termasuk oleh tokoh masyarakat Desa Kebulen Kecamatan Jatibarang.
Dengan menggandeng Pemdes Kebulen dan Perpustakaan Keliling Desa Pilangsari, tokoh masyarakat sempat menggelar belajar membaca bersama bagi anak-anak di Desa Kebulen di PUD BKB Kemas Cempaka RT 16 Desa Kebulen, kemarin.
Tampak, puluhan anak berdatangan utnuk belajar membaca bersama dari buku yag dibawa Pustaka Keliling Pilangsari-Jatibarang.
Pengurus Payapi Kebulen, Dodi mengatakan, kegiatan belajar membaca bersama adalah langkah Payapi untuk membumikan literasi di bumi wiralodra yang dimulai sejak dini. Sehingga, ketika dewasa anak-anak sudah terbiasa membaca buku.
Menurutnya, saat ini sebagian besar anak-anak lebih banyak terpengaruh oleh permainan yang ada di smartphone sehingga daya literasi mengalami penurunan.
“Alhamdulillah, pemdes mendukung payapi menyelenggaran belajar baca bersama bagi anak-anak. Literasi di tingkat desa sangat diperlukan untuk memacu perkembangan wawasan keilmuan masyarakat desa,” ujarnya.
Namun, lanjut Dodi, perkembangan literasi di masyarakat masih kurang tergali secara maksimal sehingga dibutuhkan gerakan-gerakan dari komunitas atau organisasi yang berkaitan dengan pengembangan minat baca di masyarakat untuk selalu mengadakan kegiatan di pelosok desa sehingga menarik minat baca, khususnya bagi anak-anak.
“Ketika anak terbiasa membaca, lama-lama membaca akan menjadi kebutuhannya, dan berdampak positif sehingga terbentuk budaya membaca. Pepatah lama mengatakan buku adalah gudang ilmu, cara menggali ilmu yang terdapat dari buku dengan cara membaca,” tuturnya.
Sementara itu, salah seorang pendidik, Yasir SPdI mengatakan, perkembangan literasi di tengah-tengah masyarakat perlu diteruskan. Kegiatan itu, lanjutnya, membutuhkan peranan dari para relawan dan komunitas yang peduli terhadap perkembangan literasi di Kabupaten Indramayu. “Saya sangat apresiasi sekali ketika ada komunitas atau relawan yang bisa terus bergerak mengkampenyekan literasi sampai kepelosok desa,” ujarnya (oni)