“Ya betul sudah tiga hari,” katanya.
Terkait kasus pembunuhan tersebut, pihaknya kemudian mengirim jenazah korban ke Rumah Sakit Pusat Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diotopsi.
Wandi, ayah Yodi Prabowo, mengatakan sempat mencari keberadaan anaknya yang tak pulang beberapa hari. Dia mencari ke kantor Metro TV.
“Saya tadi siang ke kantor Metro cari tahu ke teman-temannya atau nginep dimana,” katanya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pencarian dilakukan lantaran Yodi terakhir kali pergi meninggalkan rumah Selasa (7/7) sore lalu. Dia pamit hendak berangkat bekerja.
Sehari tak pulang, Wandi mencoba menghubungi ponsel anaknya. Namun, nomor teleponnya pun tak aktif.
“Saya WA cuma ceklis satu saja,” ucapnya.
Wandi tak merasakan adanya perubahan dari sikap anaknya. Dia mengaku tak mengetahui apabila anaknya sempat mendapatkan teror atau tidak.
“Enggak ada teror. Setahu saya enggak ada musuh,” tuturnya.
Sementara itu, President Director Metro TV Don Bosco Selamun dengan tegas meminta polisi membongkar misteri kasus kematian Yodi Prabowo. Hukum harus ditegakkan jika Yodi tewas dibunuh.
“Kami minta pihak kepolisian mengusut tuntas siapa pelaku jika kematiannya disebabkan oleh pembunuhan, penganiayaan, atau bentuk kekerasan lainnya,” tegasnya.
Menurutnya, Yodi masih bekerja pada pekan ini. Dia diduga tewas saat pulang dari kantor.
“Dia justru masuk kantor Senin dan Selasa (6 dan 7 Juli 2020),” ujarnya. (gw/fin)