KUNINGAN – Lomba perpustakaan desa/kelurahan tingkat Provinsi Jawa Barat sedang bergulir. Tim penilai Pemprov Jabar pun diterjunkan langsung dalam rangka rechecking lomba perpustakaan tersebut.
Bahkan Bunda Literasi Jabar, Atalia Praratya sempat menyambangi dua desa yang ditunjuk pemerintah daerah sebagai kontestan lomba perpustakaan. Kedua desa itu yakni Desa Pasayangan Kecamatan Lebakwangi dan Desa Kertayasa Kecamatan Sindangagung.
Masing-masing perpustakaan di desa tersebut mendapat kehormatan karena berkesempatan dikunjungi istri Gubernur Jabar, akhir pekan kemarin. Kedatangan Atalia juga didampingi Bupati H Acep Purnama dan Bunda Literasi Kuningan Hj Ika Acep Purnama.
“Ada dua desa di Kabupaten Kuningan yang ikut dalam lomba tersebut. Keduanya yakni Desa Pasayangan Kecamatan Lebakwangi dan Desa Kertayasa kecamatan Sindangagung,” kata Acep usai mendampingi tim penilai Pemprov Jabar.
Dirinya mengajak, agar masyarakat dapat mendukung dan mendoakan, agar salah satu desa di Kabupaten Kuningan mampu menembus juara pertama. Rechecking menjadi momen penting untuk memotivasi pemerintah daerah dalam memajukan perpustakaan.
“Sebab perpustakaan menjadi tempat untuk mengedukasi masyarakat. Mudah-mudahan masuk dalam penilaian baik, hingga jadi motivasi bagi para kepala desa,” harapnya.
Menurutnya, pencapaian ini bisa memotivasi kepala desa untuk menggerakan warganya datang ke perpustakaan. Sehingga budaya baca di masyarakat dapat meningkat.
Sementara Bunda Literasi Kuningan, Hj Ika Acep Purnama menambahkan, perpustakan jendela dunia di Desa Pasayangan memiliki kelebihan tertentu. Khususnya bagi pembaca dengan keterbatasan khusus atau disabilitas.
“Ini tentu sangat luar biasa. Karena di perpustakaan lain belum banyak yang menyiapkan fasilitas untuk saudara kita yang disabilitas,” ucapnya.
Pihaknya bertekad, untuk terus mendorong dan mendukung keberadaan perpustakaan. Tak hanya di tingkat kecamatan maupun desa, namun hingga di sekitar rumah tangga.
“Semoga perpustakaan menjadi tempat kreatif. Sehingga tidak sekedar edukasi dan informasi, namun semua kebutuhan masyarakat harus dihadirkan dalam perpustakaan,” ungkapnya.
Dia menilai, budaya literasi itu penting, sebab dibutuhkan banyak wawasan agar bisa lebih produktif. Melalui budaya membaca, maka dapat akan mencetak generasi inovatif dan kreatif.
“Jadi literasi menjadi satu hal yang penting. Harus ditanamkan sejak dini kepada anak–anak, sebab senang membaca itu salah satunya karena pembiasaan. Sehingga anak merasa butuh dalam membaca buku,” tutupnya.(ags)