INDRAMAYU-Gugus Tugas Covid-19 dari Tim Dekontaminasi Velox Et Exactus BIN RI melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru (AKB) di Pondok Pesantren Nahdlotul Mubtadiin Pekandangan Jaya Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Kamis (16/7).
Dokter Jares Clinton sebagai pengisi sosialisasi pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 dari BIN RI menekankan, kepada seluruh peserta agar berusaha menjaga kesehatan dan keamanan dari risiko penularan atau menularkan wabah Covid-19 kepada orang lain.
“Hari ini, target kami melakukan sosialisasi tentang Pandemi Covid-19 kepada para santri yang notabene hidup bersama di asrama dan seringkali melakukan kegiatan dengan aktivitas berkerumun. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk membagi pengetahuan tentang bahaya Covid-19 kepada mereka secara langsung,” ujar Dokter Jares Clinton.
Dokter Jares menerangkan, upaya untuk menghindari Covid-19 yang paling penting adalah melakukan pola hidup bersih dan sehat. Serta mematuhi protokol kesehatan di era new normal (adaptasi kebiasaan baru) ini. Para santri diharapkan rajin cuci tangan dengan sabun, pakai masker, memggunakan handsanitizer, juga selalu jaga jarak aman.
“Selain melakukan sosialisasi secara langsung, kami juga memberikan bantuan berupa masker, hand sanitizer, alat untuk sterilisasi, dan cairan disinfektan. Semoga bermanfaat dan bisa digunakan dengan baik,” imbuhnya.
Acara tersebut diikuti 53 santri dan 13 pengajar beserta stafnya di Aula Pesantren Nahdlotul Mubtadiin yang berlangsung mulai pukul 12.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Setelah pemaparan materi, ada juga sesi tanya jawab antara peserta dan pemateri. Ada hadiah menarik bagi para penanya.
Ucapan terima kasih dan penghargaan tinggi disampaikan dari Pimpinan Pondok Pesantren KH Amani Luthfi SAg Mpd kepada Tim Velox Pejaten di bawah naungan Badan Intelijen Negara Republik Indonesia.
“Kami sangat berterima kasih kepada BIN RI. Paling tidak ini bentuk pengakuan kami baik pada umumnya secara institusi keagamaan dan secara khusus kelembagaan Yayasan kami. Bahwa kami akan tetap patuh pada protokol kesehatan yang berlaku dari anjuran pemerintah,” kata KH Amani Luthfi selaku pimpinan pondok pesantren. (jml/adv)