CIREBON – Kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayah III Cirebon, terus melonjak. Penambahan drastis justru terjadi di masa adaptasi kebiasan baru (AKB). Setelah berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak awal Juli 2020 lalu.
Di Kabupaten Cirebon, total di masa AKB, ada penambahan 20 kasus terkonfirmasi positif. Itu artinya, kasus tersebut dimulai dari kasus ke-20 hingga kasus ke-40. Dan mayoritas kasus adalah imported case atau kasus yang terjadi penularan di luar wilayah Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes saat ditemui Radar mengatakan, pada masa AKB, otomatis banyak sektor yang aktivitasnya saat ini, naik drastis dibandingkan saat PSBB. Beberapa sektor mulai industri, perdagangan, transportasi dan lain-lainnya, mulai dibuka kembali namun dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Di Kabupaten Cirebon saat ini ada 40 kasus. Dari analisa kami, di Kabupaten Cirebon belum terjadi transmisi lokal. Selama AKB, ada 20 kasus baru yang hampir seluruhnya imported case dari beberapa cluster di luar wilayah Kabupaten Cirebon,” ujarnya, Minggu (19/7).
Ia mencontohkan kasus yang terjadi di Kecamatan Gunung Jati, yang mengakibatkan 6 warga di wilayah tersebut terpapar Covid-19. Kasus tersebut ditemukan dari hasil tracing dan tracking kontak erat kasus dari kluster Pamitran, Kota Cirebon.
Eni pun menjelaskan, ada dua kasus di kluster Kota Cirebon yang kemudian membuat angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Cirebon naik drastis. Di antaranya, enam kasus yang terjadi di Gunung Jati, yang merupakan kluster Pamitran dan 3 kasus dari kluster Puskesmas Gunung Sari.
“Hanya ada 1 kasus yang didapatkan di Kabupaten Cirebon. Itu kasus yang di Babakan Losari Lor, Kabupaten Cirebon saat ini masih aman dari penularan lokal. Kita belum temukan kasus transmisi lokalnya,” imbuhnya.
Lonjakan jumlah kasus positif saat penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau New Normal, juga terjadi di Kabupaten Kuningan. Hal itu diakui, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kuningan, dr Hj Susi Lusiyanti MM. Dari 9 kasus terkonfirmasi positif, kini angkanya sudah menjadi 19 kasus.
Dia menjelaskan, bila dijumlahkan dengan kasus terkonfirmasi positif aktif virus corona sejak awal terjadi di Kabupaten Kuningan, total keseluruhan mencapai 46 kasus. Untungnya, dari angka sebanyak itu, 25 orang telah dinyatakan sembuh. Sisanya ada 19 yang masih dalam pengawasan, dan 2 lainnya meninggal dunia.