JATIBARANG- Warga Jatibarang khususnya pengguna jalan pantura Jatibarang hingga Widasari mengluhkan kondisi jalan yang gelap gulita.
Pasalnya, penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang jalan pantura tersebut tidak lagi berfungsi alias mati.
Hal tersebut membuat pengguna jalan, terlebih para pengendara roda dua selalu waswas saat melintas di malam hari, karena tidak hanya sebatas mengandalkan lampu penerangan dari kendaraanya saja, tetapi dari harus fokus melihat jalan dengan penerangan yang seadanya.
“Dari lampu merah Pilangsari Jatibarang sampai Widasari parah sekali, PJU mati total sehingga gelap gulita. Kondisi jalan seperti inikan sangat mengkhawatirkan sekali sangat rawan,” ucap Warga Pilangsari, Fajar (35) kepada Radar, Minggu (19/7).
Menurut Fajar, kondisi jalan pantura yang sangat rawan terjadinya kecelakaan dan rawan aksi tindak kejahatan, perlu adanya lampu penerangan jalan umum (PJU) yang memadai sebagai penarang jalan di malam hari.
“Ya seperti hiasan di siang hari saja, ketika malam tidak bisa membantu pengendara, sayang sekali, kayak tidak terpelihara. Semakin banyak PJU yang mati pada ujung-ujungnya merugikan pengguna jalan,” katanya.
Hal senada dikatakan, Teguh (32). Sebagai masyarakat Jatibarang, pihaknya sangat menyayangkan kurang terawatnya fasilitas penerangan jalan pantura yang selama ini serupakan sarana penerangan utama bagi pengguna jalan masyarakat lokal dan luar daerah. Pihaknya berharap, instasi terkait dapat secara rutin meninjau kondisi PJU di pantura Indramayu, dan memperbaiki PJU yang rusak.
“Jalan nasional semestinya lebih diperhatikan kondisi jalan dan fasilitas penerangannya. Bukan sebatas melakukan perbaikan jalan yang rusak tetapi PJU ikut mendapat perhatian. Paling tidak PJU berfungsi kita kan bisa melihat kondisi jalan dan yang mau berbuat aksi kejahatan jalanan bisa berpikir dua kali,” ujarnya. (oni)