CIREBON – Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Keluarga besar Keraton Kasepuhan berduka. Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat tutup usia. Sultan Arief menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan intensif di RS Sentosa Bandung. Rabu (22/7) tepat pukul 05.20 WIB.
Almarhum meninggal dunia di usia 54 tahun. Lebih dari 10 tahun, memimpin Keraton Kasepuhan. Sultan Sepuh XIV naik takhta pada 9 Juni 2010. Tepat 40 hari setelah kematian ayahandanya, Sultan Sepuh XIII PRA Maulana Pakuningrat.
Jenazah tiba di rumah duka di komplek Keraton Kasepuhan pukul 11.10 WIB. Suasana duka tampak menyelimuti keluarga besar Keraton Kasepuhan. Mereka terlihat begitu kehilangan tokoh yang selama ini menjadi panutan. Selama ini, mendiang sultan dikenal mempunyai kepedulian yang besar terhadap kelestarian cagar budaya dan tradisi bangsa.
Ribuan tamu dan pelayat juga datang ke Keraton Kasepuhan untuk memberikan ucapan bela sungkawa. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Walikota Cirebon Nasrudin Azis juga terlihat dalam kesempatan itu. Didampingi oleh jajaran Forkopimda, baik Kabupaten maupun Kota Cirebon.
Adik kandung Sultan Arief, Ratu Raja (RR) Alexandra Wuryaningrat mengatakan, sang kakak meninggal dunia usai berjuang melawan penyakit kanker usus yang dideritanya. Sejak 2015, Sultan Arief memang intens menjalani pengobatan. Bahkan, Sultan Arief juga telah rutin menjalani kemoterapi.
Namun dalam beberapa hari terakhir, kata RR Alexandra kondisi Sultan semakin memburuk. Sehingga pihak keluarga membawanya ke RS Sentosa Bandung. “Hari Selasa sekitar jam 2 siang, beliau sudah tidak sadarkan diri,” ungkap RR Alexandra.
RR Alexandra melanjutkan, selama hidupnya, Sultan Arief sangat peduli terhadap kelestarian cagar budaya dan tradisi bangsa. Sepanjang hidupnya, Sultan juga dikenal aktif di berbagai organisasi. Beliau juga sempat menjadi senator Provinsi Jawa Barat di DPD RI periode 2004-2009.
“Beliau orangnya berwibawa. Orangnya tegas. Kalau konteksnya di luar urusan keluarga, beliau tegas. Jadi, tidak memandang itu saudara atau bukan. Tapi di keluarga dekat, beliau sangat dekat dengan keluarga. Suka guyon juga,” ungkapnya.
Jenazah Sultan Sepuh disemayamkan sebentar di Dalem Arum untuk menjalani prosesi salat jenazah dan doa dari keluarga dekat. Kemudian, dilanjutkan dengan prosesi salat jenazah dan doa oleh para tamu dan pelayat di Bangsal Panembahan.