Sementara itu, Peneliti Senior INDEF, Aviliani menilai, bahwa resesi ekonomi yang menghantam Korea Selatan akan menguntungkan Indonesia.
Menurutnya, hal ini akan semakin banyak perusahaan luar yang akan memindahkan investasinya dari Negeri Ginseng ke Indonesia. Hal ini terbukti dari beberapa perusahaan, terutama perbankan yang berkomitmen menanamkan dananya di RI.
“Dengan Korea Selatan resesi, malah kita (Indonesia) akan diuntungkan karena banyak investasi yang masuk,” katanya.
Menurut Aviliani, dibandingkan dengan negara-negara lainnya, Indonesia memiliki potensi pemulihan yang lebih baik usai pandemi corona.
“Kalau pun Indonesia mengalami kontraksi selama 6 bulan berturut-turut dan masuk ke jurang resesi, dunia akan menilai resesi yang menimpa RI akibat dari kurangnya belanja anggaran pemerintah,” tuturnya.
Terlebih lagi, lanjut Aviliani, jika pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat selamat dari resesi, maka Indonesia berpeluang menjadi ladang subur investasi asing.
“Kalau nanti Indonesia masuk resesi, orang melihat belanja pemerintah masih belum penuh dan pasar kita setelah pandemi corona masih dilihat bagus,” lanjutnya.
“Satu hal lagi, jika Indonesia berhasil mengelak dari urutan resesi, rupiah berpotensi menjadi salah satu mata uang terkuat beriringan dengan masuknya investasi asing,” pungkasnya. (der/fin)