INDRAMAYU – Harapan sejumlah partai politik untuk bisa mengusung politisi senior PKB, H Dedi Wahidi, sepertinya bakal kandas. Anggota DPR/MPR RI dari Daerah Pemilihan Jabar VIII (Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon) ini lebih memilih untuk melanjutkan pengabdiannya di Senayan.
“Di usia yang sudah senja ini saya lebih memilih untuk melanjutkan amanah sebagai wakil rakyat di Jakarta. Lagi pula, istri dan anak saya tidak mengizinkan saya sebagai bupati,” ungkap Dewa, sapaan H Dedi Wahidi, saat menghadiri Harlah PKB ke-22, Kamis (23/7) lalu.
Dewa juga menyampaikan terima kasih kepada para pimpinan partai politik serta masyarakat, yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk maju sebagai calon begitu. Ia pun mohon maaf yang sebesar-besarnya karena tidak bisa memenuhi harapan tersebut.
Dikatakan, PKB saat ini telah berusia 22 tahun atau usia remaja. Jadi sangat tepat kalau calon bupati yang diusung juga dari anak muda. Ia berharap kepada Muhammad Sholihin yang telah mendapatkan penugasan dari Desk Pilkada DPP PKB, agar secepatnya memantapkan koalisi. Sehingga PKB bisa segera mendaftarkan pasangan calon bupati bersama partai koalisi.
“Tanggal 17 Agustus 2020 diharapkan bisa deklarasi pasangan cabup PKB dan partai koalisi. Tanggal yang keramat,” ujarnya.
Seperti diberitakan, H Dedi Wahidi merupakan politisi senior yang banyak dibidik oleh kalangan parpol sebagai bakal calon bupati pada pilkada 9 Desember 2020. Partai besar seperti PDI Perjuangan, terang-terangan menginginkan Dewa untuk menjadi calon bupati bersama Nina Agustina. Kemudian Partai Demokrat juga berhasrat bisa menyandingkan pasangan Dewa-Ratnawati (Warna). Begitu juga partai lain di koalisi perubahan seperti PKS, Hanura, Nasdem, dan Perindo, sepakat untuk bisa mengusung Dewa sebagai bakal calon bupati.
Namun semua itu ternyata kandas. Dewa undur diri. DPP PKB pun telah memberikan rekomendasi atau penugasan kepada Ketua DPC PKB Indramayu, Muhammad Sholihin S Sos I sebagai bakal calon bupati. (oet)
Dewa: 17 Agustus Deklarasi
