CIREBON – Kasus positif corona virus disease (covid-19) Kabupaten Cirebon bertambah 20, dengan 16 diantaranya dari Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered.
Jubir Gugus Tugas percepatan penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Cirebon, Sartono SKM MPH memaparkan, dari 22 kontak erat pasien covid-19 asal Kecamatan Plered, 16 diantaranya terkonfirmasi positif.
Dari 16 kasus ini terdiri dari 9 keluarga inti, 1 asisten rumah tangga, 5 perangkat desa dan 1 tukang becak yang sempat singgah dan memijat pasien nomor 42.
Untuk penelusuran lanjutan, sekitar 100 lebih yang akan ikut menjalani swab test masal. Mereka merupakan kontak erat dari 16 Kasus baru di Kecamatan Plered.
Sementara itu, Kadinkes Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes mengatakan, ada dua klaster prioritas di Kabupaten Cirebon saat ini.
Masyarakat agar tetap tenang, karena dinkes terus melakukan pelacakan kontak erat. Sementara warga diminta menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak.
Klaster prioritas yang dimaksud yakni, kluster Kecamatan Losari yang saat ini ditemukan 3 kasus positif dan di kluster Kecamatan Plered yang ditemukan 16 kasus positif baru dari penelusuran kontak erat kasus ke-42.
Saat ini menurut Eni, 21 kasus baru tersebut seluruhnya dirawat di rumah sakit.
BALAI DESA TRUSMI KULON LOCKDOWN
Dari 16 kasus positif covid-19 di Desa Trusmi Kulon, 5 orang diantaranya adalah perangkat.
Imbasnya, Balai Desa Trusmi Kulon akan ditutup sementara. Namun pelayanan akan tetap berjalan, dengan dipindahkan ke gedung lain yang representatif.
Camat Plered, Hardomo membenarkan Balai Desa Trusmi Kulon untuk sementara ditutup. Kendati demikian, pelayanan akan dialihkan ke gedung lain yang representatif.
“Pelayanan tetap jalan, hanya kantor desanya yang ditutup selama beberapa hari untuk sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan,” ujar Hardomo, kepada Radar Cirebon, Minggu (26/7/2020).
Menurut Camat, meskipun ada lima perangkat desa yang terpapar covid-19, pelayanan masih bisa digantikan oleh perangkat desa yang lain.