Sembilan Cawabup Tolak Ayu-Cunadi

Sembilan Cawabup Tolak Ayu-Cunadi
Wahyu Tjiptaningsih
0 Komentar

SUMBER – Tiket rekomendasi calon wakil bupati (cawabup) Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih SE mendapat penolakan.  Ada sembilan cawabup yang menolak Ayu, sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih. Terlebih, saat muncul nama Cunadi sebagai pendamping Ayu.
Sembilan cawabup itu di antaranya Ade Riyaman, H Moch Carkim, Karna Wijaya, Rabun, H Nurasyik, Sutrija, Sudrajat, dr Ahmad Qoyyim, dan Suherman. Mereka merasa keberatan. Akhirnya, membuat surat pernyataan di atas materai.
Surat pernyataan tertanggal 21 Juli 2020, ramai melalui pesan berantai. Pun media sosial.  Saat dikonfirmasi, H Moch Carkim yang juga mantan ketua Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) menuturkan, penentuan cawabup memang urusan dan hajat PDI Perjuangan.
Mulai dari penjaringan hingga fit and proper test. Hanya saja, yang disesalkan, muncul nama Cunadi. Sebab, tidak pernah ikut penjaringan dari DPC sampai di tingkat DPD. Namun ternyata mendapat rekomendasi. Ini yang disesalkan cawabup lainnya. Yang menjadi pertanyaan juga, mekanisme apa yang ditempuh sebenarnya?
Harusnya, kata dia, yang direkomenasi adalah mereka yang mengikuti proses dari awal. “Memang kita belum lihat bukti fisik rekomendasi. Tapi rumornya, memang Bu Ayu dan Pak Cunadi yang direkomendasi. Kalau Ayu–nya sih tidak masalah. Toh masyarakat kabupaten yang bisa menilai,” tuturnya.
Dia mengaku, surat pernyataan keberatan tiket rekomendasi itu sudah dilayangkan ke DPP PDI Perjuangan. Apakah diterima atau tidak, ia sendiri tidak mengetahui. Yang pasti, keinginan dari sembilan cawabup adalah sepakat agar rekomendasi dipertimbangkan ulang. “Ini untuk menjaga kondusivitas daerah dan marwah PDI Perjuangan,” imbuhnya.
Senada disampaikan cawabup lainnya, Ade Riyaman. Dia mengaku, sebagai kader, siap menerima siapa saja yang akan direkomendasikan oleh DPP PDIP. Tapi, secara pribadi, cenderung mempertanyakan apakah benar rekomendasi wabup itu turun ke Wahyu Tjiptaningsih dan Cunadi?
“Benar atau tidaknya, saya masih ragu. Isunya pun menjadi liar,” tuturnya.
Khusus untuk Cunadi yang disebut-sebut sebagai cawabup, Ade mengaku heran. Sebab, Cunadi sama sekali tidak pernah mengikuti fit and proper test seperti yang lainnya.
“Saya tidak membangkang terhadap keputusan partai. Saya secara pribadi menolak Bu Ayu dan Pak Cunadi karena alasan sederhana. Kan masih banyak kader PDIP yang mempunya kualitas yang mumpuni. Kenapa harus mereka?” terangnya.

0 Komentar