Tiga Desa di Plered Bakal Terapkan PSBM

tes-swab-trusmi-kulon
Warga mengikuti tes swab di Balai Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Foto: Andri Wiguna/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Kabupaten Cirebon ketar-ketir. Tidak tanggung-tanggung, dalam sehari, kasus positif covid-19 tembus 20 orang. Sehingga, total ada 62 kasus terkonfirmasi positif.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes menuturkan, pihaknya sudah melakukan penelusuran kontak erat di dua kluster prioritas, yakni di Kecamatan Plered dan Kecamatan Losari. Kemudian langsung melakukan swab test masal.
“Kita sudah lakukan swab test masal di dua lokasi tersebut. Di lokasi Kecamatan Plered ada 130 sampel dan di Losari 155 sampel. Untuk di Kecamatan Plered, kemungkinan akan kita tambah karena di sana kondisi pemukimannya sangat padat,” ujar Eni.
Penambahan swab test tersebut, sambung Eni, nantinya akan dimulai dalam waktu dekat. Untuk sampel yang akan diambil nanti, melihat radius tempat tinggal kasus terkonfirmasi positif yang saat ini ada di Desa Trusmi Kulon Kecamatan Plered.
“Sekarang kan baru 130 sampel dari Plered. Nanti akan kita tambah sekitar 500 sampai 1.000 orang yang akan kita lakukan swab test. Saat ini, kita sudah lakukan pengajuan ke provinsi, meminta bantuan VTM dan reagen untuk melakukan RT PCR, yang kita ajukan sekitar 10.000,” imbuhnya.
Ditambahkan Eni, seluruh kasus yang terjadi di Desa Trusmi Kulon, saat ini dalam perawatan intensif di RSUD Arjawinangun. Sekarang, 16 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, dalam kondisi stabil dan tanpa gejala klinis.
“Ini rekor terbanyak penambahan selama penanganan Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Dari Kluster Plered, semuanya kita rawat di RSUD Arjawinangun, dirawat di ruang isolasi,” jelasnya.
Eni memastikan, dengan munculnya dua kluster yakni Plered dan Losari, menjadi penegasan bahwa sudah terjadi transmisi lokal di Kabupaten Cirebon. Pihaknya pun sedang menggodok opsi pembatasan sosial berskala mikro untuk beberapa wilayah di sekitar Desa Trusmi Kulon.
“Di Plered dan Losari sudah terjadi transmisi lokal. Rencananya, kita terapkan PSBM. Tapi lagi digodok. Wilayah di sana kan sangat padat dan mobilitasnya tinggi. Rencananya, ada tiga desa yang akan diberlakukan PSBM. Yakni Desa Trusmi Kulon, Trusmi Wetan dan Wotgali,” bebernya.
Kasus di Desa Trusmi Kulon sendiri, muncul setelah salah satu warganya pulang dalam keadaan sakit dari wilayah Semarang. Saat itu, yang bersangkutan pulang pada 14 Juli 2020 dan langsung dilakukan perawatan dari mulai 14 Juli 2020 hingga 18 Juli 2020 di salah satu rumah sakit swasta.

0 Komentar