Tiga Desa di Plered Bakal Terapkan PSBM

tes-swab-trusmi-kulon
Warga mengikuti tes swab di Balai Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Foto: Andri Wiguna/Radar Cirebon
0 Komentar

“Di rumah sakit ini, sempat di-rapid test. Tapi hasilnya non reaktif. Lalu pada tanggal 21 Juli, kondisinya mengalami pemburukan dan dilarikan lagi ke rumah sakit dan dilakukan rapid test dengan hasil reaktif. Hasil itu kemudian ditindaklanjuti dengan swab test. Hasilnya, positif Covid-19,” jelasnya.
Yang bersangkutan kemudian terdata sebagai kasus ke-42 di Kabupaten Cirebon. Selama sakit, keluarga inti yang kontak dengan kasus ke-42 ini akhirnya terpapar. Beberapa orang yang menjenguk dan melakukan kontak dengan yang bersangkutan juga akhirnya terkonfirmasi positif. Dari 22 kontak erat yang diperiksa saat awal, diketahui ada 16 kasus terkonfirmasi positif dari kluster tersebut.
“Nanti untuk keluarga atau kontak erat dari kluster ini, akan ada intervensi dari pemerintah daerah dari penyediaan kebutuhan pangannya. Kami sudah rapat dengan BPBD dan instansi lainnya. Nanti akan dibahas lebih teknis lagi, apakah nanti berbentuk makanan atau sembako,” tuturnya.
Sementara itu, untuk kasus terkonfirmasi positif di Kecamatan Losari, berawal dari penanganan medis salah satu warga setempat yang datang berobat di Puskesmas Losari.
Kasus tersebut bermula dari kasus probable (pasien yang memiliki ciri-ciri dan diyakini terpapar Covid-19. Namun belum dilakukan pemeriksaan RT-PCR. Yang bersangkutan laki-laki berusia sekitar 47 tahun yang meninggal di Puskesmas Losari pada 21 Juli 2020, dengan diagnosa gangguan jiwa. Selama sakit yang bersangkutan pernah dijenguk keluarga dari Madura.
Dari pengembangan kasus dan kontak tracing tersebut, didapatkan 13 kontak erat, termasuk tenaga kesehatan yang merawat selama di Puskesmas Losari. Dari pemeriksaan swab test, kemudian ditemukan tiga kasus terkonfirmasi positif yang terdiri dari isteri kasus probable dan dua nakes puskesmas Losari.
“Dua nakes itu, satunya warga kita dan satunya warga Jateng. Sehingga, pencatatannya dilakukan oleh Jateng,” sambung Eni.
Untuk tindak lanjut dari kasus tersebut, saat ini Puskesmas Losari sudah tidak menerima pasien baru. Pasien yang datang berobat diarahkan ke puskesmas terdekat lainnya. Untuk operasional sendiri, selama tiga hari puskesmas tersebut akan ditutup dan dilakukan pembersihan dengan penyemprotan disinfektan.
“Untuk nakes dan isteri dari kasus probable tersebut, saat ini dirawat di RSUD Waled,” tambahnya.

0 Komentar