“Kita baru lakukan satu kali swab test, jadwalnya 7 hari setelah tes pertama untuk swab test kedua. Pasien bisa dinyatakan sembuh setelah swab test-nya berturut-turut selama dua kali hasilnya negatif,” imbuhnya.
LOCKDOWN DIPERSINGKAT
Terpisah, pasca hasil swab test susulan kluster Losari dinyatakan negatif semua, maka lockdown Puskesmas Losari dan Balai Desa Mulyasari dipersingkat. Dari waktu yang semula ditetapkan, untuk puskesmas hingga Kamis, kini menjadi hingga Rabu. Sedangkan untuk Balai Desa Mulyasari yang awalnya ditutup hingga minggu depan, kini akan dibuka pada hari Kamis mendatang.
Kepala Puskesmas Losari dr Sudaryanto kepada Radar, menyampaikan rasa syukurnya karena hasil swab test masal susulan semuanya negatif. Untuk diketahui, dalam swab test susulan tersebut, terdapat 155 orang. Mereka termasuk warga yang kontak langsung dengan warga yang positif, dan pegawai serta perawat puskesmas yang terinfeksi covid-19.
Karena hasil swab susulan dinyatakan negatif semua, maka pihaknya mempersingkat waktu penutupan Puskesmas Losari. Namun, pihaknya tetap akan memperketat penerapan protokol kesehatan, agar tidak lagi ada perawat ataupun pegawai Puskesmas Losari yang kembali terkena covid-19.
Sementara itu, Camat Losari Mukhlas membeberkan, karena hasil tes swab susulan seluruh warga yang kontak langsung dinyatakan negatif, pihaknya meminta agar Balai Desa Mulyasari tidak terlalu lama melakukan lockdown. “Kita minta Kamis balai desa sudah buka dan melakukan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Meski hasil swab test susulan negatif, namun pihaknya tetap memperketat kegiatan masyarakat di Desa Mulyasari. “Tetap ada pembatasan kegiatan masyarakat seperti hajatan dan lainnya. Minimal, blok di mana warga yang positif tersebut bertempat tinggal,” tuturnya.
Kapolsek Losari, Kompol Alisman mengatakan, pihaknya tetap melarang warga untuk mengadakan kegiatan yang menimbulkan karamaian. “Kita tetap sarankan minimal di blok tersebut, untuk sementara tidak mengadakan keramaian,” ujarnya.
Kaur Pemerintahan Desa Mulyasari, Nur Aman menjelaskan, walaupun balai desa ditutup, namun pihaknya memastikan pelayanan masyarakat tidak terganggu. Pelayanan warga sementara akan dialihkan di rumah para kepala dusun. “Jadi pelayanan dilakukan perdusun. Pelayanan di rumah kepala dusun masing-masing,” pungkasnya.