CIREBON – Saat musim kemarau, wilayah Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, menjadi salah satu daerah yang terdampak. Karena itu, keberadaan bendungan atau embung penampungan air sangat diharapkan segera dibangun di wilayah selatan Kota Cirebon tersebut.
Lurah Argasunya, Whisynu Zakiantar Erlanggan SE mengatakan, warga sangat menginginkan adanya bendungan untuk mengantisipasti krisis air saat musim kemarau. Pasalnya, wilayah Argasunya memiliki kontur tanah perbukitan dan berbatu. Sehingga saat musim kemarau, wilayah tersebut menjadi wilayah yang paling terdampak.
“Kemarin kita sudah survei ke beberapa resapan mata air. Untuk mengantisipasi kekeringan di Argasunya saat musim kemarau, kita berharap dibangun bendungan,” ungkap Whisynu, kepada Radar Cirebon, Senin (3/8).
Menurut dia, dengan adanya penampungan mata air, akan sangat membantu masyarakat yang daerahnya menjadi langganan kekeringan. Selain di wilayah Cadasngampar, Kopi Luhur dan Kedung Mendeng yang sudah langganan mengalami kekeringan.
Keberadaan penampungan air juga menurutnya harus diperbanyak. Bila perlu, setiap RW memiliki masing-masing.
Mata air di wilayah Cibogo dan Kedung Krisik Selatan misalnya. Di wilayah tersbut sudah layak dibuatkan bendungan untuk penampungan. Sebab, airnya cukup bagus dan jernih. Sehingga perlu dimanfaatkan dengan benar.
Ia berharap pada tahun 2021, sudah ada pembangunan mata air. Supaya saat musim kemarau, tidak lagi minta kiriman air ke Perumda Air Minum Tirta Giri Nata. Tetapi mengambil air dari mata air yang ada di sekitar Argasunya saja.
Tapi melihat kondisi jalan, pihaknya juga sedang mencari alternatif jalan yang bisa dimasuki mobil truk kecil yang bisa mengangkut 2-4 ribu liter air.
Untuk saat ini, meski sudah memasuki kemarau, belum ada laporan kekeringan di wilayahnya. Warga masih bisa menjangkau air bersih dengan cukup mudah. “Kalau sekarang belum. Air masih keluar dan mengalir,” tukasnya.
Di wilayah Kota Cirebon, ancaman kekeringan masih mengintai sejumlah daerah terutama di wilayah selatan.
Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD), Ir Agung Sedijono mengatakan, terkait bencana kekeringan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memang belum membuat surat status siaga kekeringan kepada kota dan kabupaten Se-Jawa Barat. “Belum ada penetapan status siaga kekeringan,” kata Agung.