Ikut menambahkan, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kuningan, dr H Denny Mustafa, memastikan seluruh pegawai RSUD 45 Kuningan sudah dilakukan swab test pasca 19 Nakes di RS ini terpapar Covid-19.
“Belum tahu hasilnya, baru dikirim samplenya tadi (kemarin, red). Ya moga-moga saja gak ada lagi penambahan yang terkonfirmasi positif. Minggu depan kita akan mengadakan swab masal, diutamakan semua Nakes. Kita berharap gak ada penambahan yang terkonfirmasi lagi,” harap dr Denny.
Terpisah, Direktur RSUD ’45 Kuningan, dr Deki Saefullah mengatakan, sejak awal diperoleh informasi hasil swab test menyatakan 19 tenaga kesehatannya terkonfirmasi Covid-19, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait mulai dari internal manajemen RSUD ’45, Dinkes, IDI dan tim Gugus Tugas Covid-19 untuk membahas kelangsungan pelayanan rumah sakit. Hasilnya, diputuskan pelayanan tetap berjalan, namun dengan sejumlah pembatasan dan memperketat protokol kesehatan.
Ada beberapa perubahan teknis pelayanan di RSUD ’45, setelah ditetapkan sebagai kluster baru Covid-19. Di antaranya, pelayanan untuk poliklinik mengalami perubahan jadwal, untuk meminimalisir terjadinya kerumunan warga dan mengatur jadwal operasi pasien.
“Pelayanan poliklinik yang biasanya buka setiap hari, kini dijadwal ulang bergiliran untuk meminimalisir kerumunan. Ruang kamar operasi hanya melayani pasien darurat saja. Sedangkan yang kondisinya tidak terlalu urgen bisa dijadwal ulang hingga kondisi rumah sakit dinyatakan aman. Selain itu, sekarang tidak ada jam besuk dan penunggu pasien rawat inap hanya dibatasi seorang saja,” ungkapnya.
Dia juga mengimbau masyarakat tidak khawatir jika harus menjalani pengobatan ke RSUD ’45. Yang terpenting, semua pihak bisa menjalankan semua protokol kesehatan. Seperti mengenakan masker dan menjaga jarak saat berada di rumah sakit, untuk mencegah terjadi penularan Covid-19.
Dari jumlah pegawai RSUD ’45 sebanyak 540 orang, tambahnya, 100 di antaranya sudah menjalani swab test tahap pertama, yang menghasilkan 19 orang dinyatakan positif. Atas temuan tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinkes untuk melakukan tes swab lanjutan untuk sisanya. Namun secara bertahap, karena keterbatasan alat.
“Hingga dua hari ini, sudah 150 pegawai mulai dari dokter, perawat, sekuriti dan cleaning service hingga staf dengan pertimbangan skala prioritas melakukan tes swab. Sampel swab sudah dibawa ke Cirebon, dan diharapkan hasilnya bisa diketahui dua atau tiga hari ke depan. Mudah-mudahan semuanya negatif,” ungkap Deki. (muh/fik)