Kuwu Desa Lempuyang, Taufik Hidayat membenarkan. Penginputan data e-RDKK yang tidak maksimal menjadi musabab alokasi pupuk untuk Kecamatan Anjatan ditutup. Sehingga distributor tidak bisa melakukan penebusan alokasi pupuk urea bersubsidi ke produsen.
Petani di desanya juga ikutan geram. Pihaknya sampai turun tangan menyediakan pupuk urea bersubsidi lewat berbagai cara. Supaya tidak terjadi gejolak ditengah kesulitan mereka mengatasi ancaman kekeringan. “Alhamdulillah dapat, meskipun sedikit dan harganya selangit,” ucapnya.
Kelangkaan pupuk ini, tegas dia bukan karena adanya dugaan permainan maupun penimbunan oleh kios maupun distributor. Justru sebaliknya, mereka lah yang benar-benar membantu mengupayakan agar petani di desanya bisa memperoleh pupuk. “Di saat kondisi seperti ini, teman-teman kios dan distributor pupuk turun tangan membantu. Ini murni karena penginputan e-RDKK oleh pihak terkait tidak maksimal,” jelasnya. (kho)