Sekolah Siap Terapkan KBM Tatap Muka

Sekolah Siap Terapkan KBM Tatap Muka
SIAP TATAP MUKA: Dengan mempersiapkan sanitasi cuci tangan dan protokol kesehatan lainnya, SMPN 1 Sumber siap memberlakukan KBM tatap muka. --FOTO: NUR VIA PAHLAWANITA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Persiapan sekolah di Kabupaten Cirebon untuk menerapkan sistem belajar tatap muka semakin mantap. Sejumlah sekolah menyiapkan berbagai sarana untuk mendukung pelaksanaan protokol kesehatan sebagai syarat penyelenggaraan sistem belajar tatap muka.
Kepada Radar Cirebon, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah Anwar SA MM mengaku sangat siap menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka. Diakuinya, KBM yang dilakukan secara dalam jaringan internet (daring) kurang efektif. Selain masalah gadget dan jaringan yang tidak bisa dipukul rata, penyerapan pelajaran juga tidak seperti yang diharapkan.
“Instruksi Pak Gubernur Jawa Barat yang akan menerapkan KBM tatap muka, tentu disambut pihak sekolah. KBM tatap muka atau luring (di luar jaringan) siap diterapkan di sekolah yang berada di kecamatan Zonasi Hijau Covid-19. Kita sudah komunikasi dan koordinasi dengan Satgas Penanggulangan Covid-19. Kita juga sudah mempersiapkan sarana protokol kesehatan di tiap sekolah,” ungkap Asdullah, Kamis (6/8).
Untuk memastikan KBM tatap muka sesuai dengan protokol kesehatan, Kepala SMPN 1 Sumber, Drs H Herri Purnama Kons telah menyiapkan sanitasi cuci tangan di masing-masing kelas, menyediakan hand sanitizer, alat pengukur suhu tubuh, serta mewajibkan semua warga sekolah untuk mengenakan masker. Dan yang tak kalah penting adalah menjaga jarak meja belajar siswa dengan tirai pembatas.
“Semua prosedur protokol kesehatan yang diterapkan, tujuannya untuk mencegah penyebaran Covid-19 pada saat kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kalau tatap muka dilakukan pertengahan bulan ini (Agustus) atau bulan depan, kami sudah siap,” kata Herri.
Sementara itu, Kepala SMK Nusantara Weru, Drs H Zaenal Abidin MSi mengaku sangat siap jika KBM dilakukan secara tatap muka. Sebab, SMK Nusantara Weru yang telah melakukan KBM secara daring maupun luring, telah menerapkan protokol kesehatan.
Namun, pihaknya mempertanyakan salah satu poin persyaratan pelaksanaan KBM tatap muka, yakni, para guru wajib swab test dan rapid test. “Nah, persyaratan ini apakah ditanggung pemerintah atau sekolah? Kan harus jelas! Karena, untuk biaya swab saja lumayan mahal. Kalau iya ditanggung pemerintah, ya kami sangat siap,” kata Zaenal. (via)

0 Komentar