KELUARGA besar Keraton Kasepuhan menyayangkan adanya kericuhan yang terjadi pada acara yang digagas Pangeran Kuda Putih. Salah satu keluarga Keraton Kasepuhan, Muhammad Akbar SIP mengatakan, peristiwa tersebut terjadi akibat adanya provokasi yang dilakukan pihak Pangeran Kuda Putih.
Dia menilai, Pangeran Kuda Putih terus-menerus melakukan provokasi sejak meninggalnya Sultan Sepuh VIX, PRA Arief Natadiningrat. Dengan mencoba menggagalkan tradisi turun-temurun yang telah terjaga ratusan tahun di Keraton Kasepuhan.
“Saudara Heru (Pangeran Kuda Putih, red) dkk pada Jumat siang tadi berdalih akan bersilaturahmi. Namun sangat disayangkan, faktanya Sdr Heru menyiapkan deklarasi penolakan dan berorasi menggunakan pengeras suara. Yang mana hal yang disampaikannya bertentangan dengan adat tradisi di Keraton Kasepuhan Cirebon,” ungkapnya, kemarin.
Dia pun mengimbau kepada para wargi dan semua elemen masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin memanfaatkan situasi dan memecah belah kerukunan masyarakat Cirebon pada umumnya.
“Hingga saat ini, Keraton Kasepuhan Cirebon masih dalam suasana berkabung atas wafatnya Alm Gusti Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat. Untuk itu, mohon dimaklumi dan kami mengharapkan selalu doa setulus hati bagi almarhum dan kami Keluarga Besar Kesultanan Kasepuhan Cirebon,” pungkasnya. (awr)