Rasio Kematian Covid-19 di Kota Cirebon Mengkhawatirkan

Rasio Kematian Covid-19 di Kota Cirebon Mengkhawatirkan
ILUSTRASI/FIZXABAY.COM
0 Komentar

CIREBON – Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Dalam dua hari terakhir, terdapat empat kasus penambahan pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Cirebon. Satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Kota Cirebon, dr Sri Laelan Erwani mengungkapkan, pada Minggu 16 Agustus, pihaknya meng-update data penambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 3 orang. Sehingga totalnya pada hari tersebut berjumlah 53 kasus.
Penambahan tiga positif tersebut, dua berasal dari Kelurahan Larangan, dan satu orang dari Kelurahan Kejaksan. “Yang meninggal dunia tersebut, merupakan pasien ke-53. Hanya satu hari dirawat di Rumah Sakit Gunung Jati, kemudian meninggal,” ungkapnya, kemarin.
Selanjutnya, pada Senin 17 Agustus, pihaknya meng-update satu penambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19. Yakni seorang perempuan berusia 34 tahun dengan domisili asal Kelurahan Sunyaragi.
Dia menuturkan, pada dua hari ini juga, pihaknya mendapati hasil swab test yang positif lainnya. Namun karena domisilinya bukan warga Kota Cirebon, jadi tidak dicatatkan. Di antaranya dua orang yang berdomisili di Kabupaten Cirebon, serta seorang ABK asal Makassar.
Dengan penambahan kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kota Cirebon ini, maka tingkat kematiannya terbilang cukup tinggi dan mengkhawatirkan. Sebab, dengan rasio jumlah penduduk Kota Cirebon yang hanya 340 ribuan, jumlah angka kematiannya hampir menyamai kasus di Kabupaten Cirebon yang rasio jumlah penduduknya di atas 2 juta jiwa.
Untuk diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 11 Agustus lalu merilis, sejumlah kabupaten/kota yang menyumbang kenaikan kasus tertinggi di Jawa Barat adalah lima daerah. Termasuk Kota Cirebon. Tertinggi adalah Kota Bandung dengan kenaikan kasus sebanyak 287,5 persen, Kabupaten Bandung 164,4 persen, Kota Cirebon meningkat lebih dari 10 kali lipat, Kota Cimahi 400 persen, dan Kota Sukabumi meningkat lebih dari 10 kali lipat.
Sementara itu, Puskesmas Pulasaren akan kembali dibuka, menyusul hasil swab test masal terhadap 39 pegawai puskesmas yang menunjukkan hasil negatif.
Seperti diberitakan sebelumnya, Puskesmas Pulasaren sempat lockdown sejak 12 Agustus lalu, menyusul ditemukannya salah satu pegawai (bidan) puskesmas tersebut yang terkonfirmasi positif covid-19.

0 Komentar