VO2Max Pegulat Belum Maksimal

VO2Max Pegulat Belum Maksimal
FISIK: Para pegulat Kota Cirebon menjalani tes fisik di Kawasan Olahraga Bima Madya. --FOTO: TATANG RUSMANTA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – VO2Max pegulat Kota Cirebon di bawah rata-rata. Hal ini diketahui usai Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kota Cirebon melaksanakan tes fisik para pegulat proyeksi Porda Jawa Barat XIV/2022. Tes fisik itu dilaksanakan dua hari, akhir pekan lalu.
Sebanyak 29 pegulat mengikuti tes yang dilaksanakan di Kawasan Olahraga Bima Madya dan GOR Sijati Prestasi. Mereka adalah para pegulat program jangka panjang PGSI Kota Udang. Dua di antaranya telah resmi bergabung dengan tim PON Jawa Barat. Yakni, Peri Budiawan dan Nidha Jeyan.
Fisik para pegulat benar-benar diuji. Selama dua hari, mereka menjalani delapan metode tes yang ditentukan pelatih. Mulai dari sprint, ilinoist, push-up, sit-up, back-up, pull-up, sit and reach dan balke test.
“Ini merupakan tes fisik tahap awal bagi atlet-atlet kami. Akan ada tes berikutnya,” terang Sekretaris Umum PGSI Kota Cirebon, Atep Kosasih.
Dari hasil balke test, diketahui bahwa VO2Max para pegulat Kota Udang masih di bawah standar. Metode tes daya tahan ini penting untuk mengetahui kapasitas jantung, paru-paru dan darah para pegulat mengangkut oksigen. Namun, nilai VO2Max yang didapat belum ada yang tembus angka 50.
Yang paling tinggi di antara ke-29 pegulat tersebut ada dua. Peri Budiawan dan Nurbagus. Nilai VO2Max keduanya sama. Yaitu 48,84 ml/kg/menit. Atep menegaskan, nilai VO2Max atletnya belum maksimal.
“Tembus angka 48 itu cukup bagus. Tapi belum maksimal. Target kami, anak-anak harus bisa mencapai angka 53 sampai dengan 55,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih gulat Kota Cirebon, Abraham Sibagariang mengungkapkan, jadwal tes fisik berikutnya akan dilaksanakan pada Januari 2021. Menurut dia, dari sekarang, kebugaran dan daya tahan para pegulat akan terus ditingkatkan. Pelatih sudah menyiapkan sejumlah program latihan fisik untuk mendongkrak performa para atlet.
“Lewat hasil tes yang baru-baru ini dilaksanakan, kami akhirnya memiliki data sebagai bahan evaluasi ke depan. Maka, berikutnya, kami akan menyiapkan program untuk meningkatkan performa para pegulat,” tutur Abraham.
Tidak hanya Vo2Max, lanjut dia, tes fisik juga dilakukan untuk mengetahui secara detil mengenai sejauh mana para pegulat telah berkembang. “Banyak hal yang kita ukur lewat tes fisik tersebut,” katanya. “Misalnya, fleksibilitas punggung dan hamstring para pegulat dengan melakukan sit and reach test,” imbuh pelatih yang juga mantan pegulat Kota Cirebon itu. (ttr)

0 Komentar