SUMBER – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Kabupaten Cirebon belum dilakukan. Semuanya masih dipertimbangkan. Hal itu untuk menghindari klaster baru positif Covid-19. Pasalnya, penyebaran virus Corona, khususnya di Kabupaten Cirebon kini kian massif.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Asdullah Anwar MM mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengeluarkan keputusan pelaksanaan KBM tatap muka di sekolah. Sebab, masih butuh persiapan matang.
“Seperti bagaimana ketersediaan tempat cuci tangan, maskernya, thermogun-nya. Artinya, jangan sampai sekolah yang menyatakan siap, namun dari segi persyaratannya belum memenuhi. Semua harus dipersiapkan secara matang. Dan saat ini, tahap verifikasi masih dilakukan untuk menunjang KBM. Verifikasi sendiri, dibutuhkan waktu satu minggu,” papa Asdullah, kepada Radar, kemarin (26/8).
Rencananya, Jumat nanti (28/8) hasil verifikasi akan dilaporkan. Namun meski setelah ada laporan, pelaksanaan KBM tatap muka tidak bisa langsung dilakukan. Perlu adanya kesediaan dari pihak orang tua siswa.
“Bagaimana pun orang tua harus dilibatkan. Mereka harus memberikan izin anaknya mengikuti KBM, disertakan surat pernyataannya. Lalu diserahkan ke kami. Sebab, kami tidak mau disalahkan,” uajrnya.
Menurut Asdullah, ketika KBM tatap muka diberlakukan, pelaksanaannya dipastikan memperhatikan standar protokol kesehatan. Salah satunya, jaga jarak. Perkelasnya, nanti juga dibatasi. Pun waktunya dibagi-bagi. “Satu hari dibagi tiga sesi. Masing-masing 10 siswa,” terangnya.
Asdullah tidak memungkiri, adanya KBM tatap muka ini merupakan dorongan dari orang tua. Namun, guru pengajarnya harus dipastikan dulu sudah siap. Meskipun mendapatkan tambahan jam, tapi tidak semua pelajaran.
“Untuk pelajaran tertentu saja, yang sifatnya perlu dijelaskan. Misalnya seperti pelajaran matimatika. Pelajaran yang dianggap rumit bagaimana pun juga harus ada yang menjelaskan,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan, Hj Enny Suhaeni SKm MKes meminta, meminta Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di semua kecamatan ditunda. Pasalnya, ditemukan beberapa pelajar terpapar Corona. “Saya harap KBM tatap muka dihindari, menyusul agar tidak terjadi klaster baru dalam kasus positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon,” kata Enny.
Meskipun semua wilayah tidak merata, kata Enny, alangkah baiknya tidak memaksakan agar KBM dibuka dengan memberlakukan zona. Misalnya, di Kecamatan Talun zona hijau, di Kecamatan Sumber zona merah. Karena itu, pihaknya meminta dinas pendidikan bisa memahami hal ini.