KUNINGAN – Untuk ketiga kalinya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan yang berlokasi di jalan Jenderal Sudirman, diserang virus corona atau Covid-19. Guna proses sterilisasi, RS milik pemerintah ini terpaksa untuk sementara ditutup.
Informasi adanya kembali kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang menyerang pegawai RSUD 45 ini, tersiar sejak Selasa tengah malam menjelang dini hari (25/8). Penjagaan ketat pun langsung dilakukan di sekitar area RSUD 45.
Dari keterangan langsung Direktur RSUD 45 dr Deki Saifullah MMKes, Rabu (26/8), ditutupnya sementara RSUD 45 Kuningan disebabkan adanya kasus baru positif corona yang menimpa 19 pegawai. Hal itu dilakukan, berdasarkan konsultasi yang lebih dulu dengan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Gugus Tugas Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes), dan sejumlah pihak lainnya.
“Kami laporkan terkait penutupan RSUD 45 Kuningan hari ini (kemarin, red). Berdasarkan rekomendasi dan masukan dari Ketua IDI, serta dari Ketua Gugus Tugas Covid-19 dan juga masukan dari teman-teman yang lain. Terkait dengan adanya 19 pegawai RSUD 45 yang hasilnya kemarin terkonfirmasi positif Covid-19,” jelas Deki.
Sesuai komitmen, kata Deki, apabila ada lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di RSUD 45, maka pihaknya akan melakukan penutupan sementara. Hal itu tak lain sebagai antisipasi, sekaligus untuk proses sterilisasi di area RSUD 45.
“Hari ini (kemarin, red) kami lakukan (penutupan RSUD 45). Langkah selanjutnya kami menutup semua akses masuk ke RSUD 45 Kuningan, baik itu rawat jalan, rawat inap dan UGD,” terangnya.
Lalu bagaimana dengan nasib para pasien yang sudah terlanjur berada di ruang perawatan? dr Deki menjelaskan, para pasien yang sudah ada di dalam ruangan tidak dipulangkan, melainkan tetap dirawat dengan baik.
“Untuk pasien-pasien yang sudah kami rawat, itu tetap kami layani sebagaimana mestinya. Karena mereka sudah ada di dalam. Kalau untuk pengunjung, kita tiadakan,” jelas dia.
Rabu pagi hingga siang, tampak para petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) berada di area RSUD 45 dengan membawa 4.500 liter cairan disinfektan untuk disemprotkan ke area rumah sakit. Hal itu sebagai langkah dekontaminasi atau sterilisasi guna mencegah penyebaran Covid-19 lebih meluas.