CIREBON – Rencana walikota melantik direktur utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Bearintan, batal digelar. Padahal sebelumnya walikota menyampaikan jadwal pelantikan, Senin 31 Agustus 2020.
Terkait pembatalan ini, Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH mengungkapkan, pengunduran menjadi Rabu (2/9). Meski demikian, tidak ada alasan khusus terkait dengan perubahan jadwal tersebut. “Kalau Rabu itu adem,” kata Azis, kepada Radar Cirebon, Minggu (30/8).
Sementara itu, terkait dengan semua kandidat yang mengikuti serangkaian tes, Walikota megatakan, berdasarkan uji kelayakan dan kepatutan ketiga kandidat hasilnya bagus. Hanya saja karena kursi direktur utama hanya untuk satu orang, suka tidak suka dirinya harus memilik satu orang. “Semua ideal, tapi saya harus memilih satu nama,” kata walikota.
Untuk memilih direktur utama Perumda Pasar, Azis mengaku punya beberapa pertimbangan. Hal yang menjadi titik berat adalah kepekaan sosial, nilai-nilai sosial yang tinggi. Kemudian kooperatif, karena bagian dari upaya menyukseskan visi misi pasangan Nashrudin Azis dan Eti Herawati. “Jadi ada aspek penilaian satu dari saya yakni nilai-nilai sosial,” tukasnya.
Seperti diketahui, tahapan open bidding calon direktur utama Perumda Pasar Berintan telah dirampungkan.
Tiga kandidat yang sudah merampungkan tahapan seleksi adalah Cecep Suhardiman, Aoliyah Firasati dan Saekhurohman.
Dalam pemaparan business plan, Cecep Suhardiman mengusung bisnis yang memgacu kepada visi misi walikota. Rencana yang disusun adalah pengembangan Perumda Pasar, penataan kelembagaan dan peningkatan SDM.
Termasuk inventarisari penyertaan modal daerah baik bentuk aset maupun yang nonaset. Penyertaan modal daerah selama ini dalan perda sudah tertata baik dan penyertaan modal bentuk uang.
Kemudian, dia juga menyinggung bahwa perumda selama ini belum ke unit bisnis baru, tapi masih bergulat pada retribusi pelayanan pasar, retribusi keamanan dan kebersihan pasar dan retribusi perpanjangan izin kios yang dua tahun sekali heregistrasi.
Dalam perencanaan, Perumda Pasar perlu ada pembukaan unit bisnis baru. Misalnya, dalam pengadaan sembako untuk bantuan sosial. Belum lagi bantuan pangan non tunai yang sesungguhnya bisa melibatkan Perumda Pasar.
Kandidat lainnya, Saekhurohman memaparkan, terkait revitalisasi manajemen sebagai upaya mengembangkan usaha Perumda Pasar.