CIREBON – Hasil evaluasi terhadap penerapan disiplin protokol kesehatan pada sejumlah objek fasilitas publik di Kota Cirebon, masih belum optimal. Terutama di angkutan umum, pasar tradisional, hingga perkantoran.
Kepala BP4D Kota Cirebon, Iing Daiman SIP MSi memaparkan, jika dari hasil survei dan evaluasi terhadap penerapan disiplin protokol kesehatan selama masa AKB, masih belum optimal terutama dalam hal penggunaan masker.
Di pasar tradisional, pedagang atau pengunjung yang beraktivitas di pasar dengan sudah memakai masker yang baik dan benar, baru 33 persen. Yang menggunakan masker tapi belum benar pemakaiannya ada 30 persen, sisanya 37 persen yang tidak memakai masker.
Di perkantoran, pegawai maupun pengunjung yang sudah menggunakan masker dengan cara yang baik dan benar baru 62 persen. Yang mengenakan masker, tapi penggunaannya belum benar ada 18 persen. Sisanya yang belum menggunakan masker ada 20 persen.
Yang lebih parah adalah di angkutan umum. Sopir atau awak angkutan yang sudah menggunakan masker dengan baik dan benar 0 persen. Yang mengenakan masker tapi penggunaannya belum tepat ada 10 persen. Sisanya 90 persen tidak pakai masker.
Pihaknya mencatat, dari hasil survei dan penelitian tersebut, protokol kesehatan pemakaian masker yang sudah optimal 100 persen baru di mal. Karena pemeriksaan saat masuk cukup ketat.
Tapi bukan tidak mungkin ketika pengunjung sudah masuk mal, pengunjung tersebut kembali melepas masker. Hal ini ditemukan saat walikota berkunjung ke salah satu mal di Kota Cirebon. Ternyata penggunaan masker tersebut hanya dipakai saat pemeriksaan saja. Kemudian ketika berkeluyuran di dalam mal, ada sejumlah pengunjung yang melepasnya dan sengaja menaruh maskernya di saku. (azs)