CIREBON– Keluarga Kesultanan Cirebon mempertanyakan keberadaan Laskar Macan Ali pada saat penobatan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV, Minggu (9/2).
Laskar Macan Ali dianggap tidak bersikap netral atas perkara yang terjadi. Yakni konflik terkait siapa yang berhak menduduki tahta keraton Kasepuhan.
Perwakilan Keluarga Kesultanan Cirebon, Ratu Mawar Kartina menyayangkan apa yang telah dilakukan oleh Laskar Macan Ali. Dia menilai bahwa, upaya Laskar Macan Ali yang menghalau santri dan kelompok lain yang menolak penobatan, merupakan bentuk keberpihakan terhadap kelompok PRA Luqman Zulkaedin.
“Mereka pakai atribut lambang kebesaran Kesultanan Cirebon, yaitu Macan Ali. Tapi upaya mereka melindungi Luqman sudah merupakan keberpihakan mereka,” ungkap Ratu Mawar.
Ia menilai bahwa, Macan Ali sejatinya lebih identik dengan Keraton Kanoman. Sehingga ia meminta kepada kelompok yang menggunakan atribut dan juga lambang Macan Ali untuk segera menghentikan penggunaanya. Karena tidak ada hubunganya dengan Kesultanan Cirebon. Pemilik lambang berbentuk kaligrafi arab yang mengikuti bentuk pictogram stilasi dari Macan Duduk.
”Kita minta supaya dihentikan saja karena tidak ada hubunganya degan Kesultanan Cirebon,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Panglima Tinggi (Wapangti) Laskar Agung Macan Ali Fitriyadi mengatakan, keluarga besar Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Kesultanan Cirebon tidak ada kaitan politik dan konflik yang terjadi di Kesultanan Cirebon.
“Mengenai takhta kesultanan maupun perbedaan pendapat bukan urusan kami. Apalagi yang menyangkut hal privasi keluarga kesultanan. Sebab bukan ranah kami. Dan kami tidak memihak kepada faksi mana pun yang sedang berkonflik. Karena kami tidak memiliki bukti dan data otentik yang bisa kami pertanggungjawabkan,” katanya
Fitriyadi menuturkan, Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Kesultanan Cirebon berkumpul hanya untuk menyambungkan tali silaturahmi dengan pihak mana pun.
“Kami dari Keluarga Besar Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Kesultanan Cirebon berkumpul hanya ingin menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan nuswantara dan menjaga cagar budaya (situs) yang ada di dalam maupun luar wilayah Cirebon,” tuturnya.
Fitriyadi menegaskan, Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Kesultanan Cirebon akan tetap menjalankan amanah yang berkaitan dengan marwah leluhur Kesultanan Cirebon. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan antar umat beragama.