CIREBON – “Kaki saya sebetulnya masih sakit. Saya jalan masih harus pakai tongkat. Tapi harus ada yang mengingatkan masyarakat untuk protokol kesehatan,” kata Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH, saat berbincang dengan Radar Cirebon, di Talk Show Warkop Waw, Jumat (4/9).
Sesaat sebelum datang ke Graha Pena Radar Cirebon, walikota menyempatkan berkeliling di Jl Kanggraksan. Sentra pertokoan dan percetakan yang menjadi pusat keramaian di akses masuk Kota Cirebon.
Ia menyadari, bersinggungan dengan masyarakat bukan tanpa risiko. Apalagi di tengah kondisi covid-19 seperti sekarang ini. “Saya sudah 7 kali di-swab. Saya harus memastikan kalau saya negatif dulu,” ucapnya.
Saat datang ke Warkop Waw, walikota memang masih menggunakan tongkat. Ia pun juga baru saja mendapat hasil pemeriksaan swab dengan polymerase chain reaction (PCR) di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK-UGJ).
Setelah dapat hasil negatif, tak menunggu lama walikota lansung ke lapangan. “Jadi mohon maaf kalau ada warga yang saya tegur. Ini demi kebaikan bersama,” tegasnya.
Berkeliling di Jl Kanggraksan, walikota menyambangi tempat usaha seperti percetakan, material, toko mebel, dan tempat berkerumunnya warga. Mereka diberikan peringatan agar wajib memakai masker, baik penjual maupun pembeli.
“Kalau ada pembeli datang tidak pakai masker, tolong jangan dilayani,” kata Azis, memperingatkan pemilik toko.
Selain itu, pengendara yang melintas, baik itu mobil umum maupun mobil pribadi dan sepeda motor hingga becak dan sepeda juga diberi imbauan. Namun tetap saja ada yang ditemukan masih belum disiplin mengenakan masker.
Azis menuturkan, dari hasil pemantauan dam pengawasan dua hari terakhir ini, dia menemukan bahwa 60 persen warga yang ditemuinya sedang bersktivitas di fasilitas umum sudah mengenakan masker, sisanya 40 persen masih perlu ditingkatkan.
Namun bukan berarti yang sedikit (melanggar) ini sudah bagus. Justru yang dikhawatirkan, dari segelintir orang yang belum sadar memakai masker ini, bisa saja malah merugikan yang sudah patuh. “Jadi wajib semuanya harus pakai masker kalau di luar rumah. Kalau nggak mau pakai masker ya diam di rumah, jangan keluyuran,” tegasnya.