MAJALENGKA – PT Lintas Marga Sedaya yang kini memiliki brand Astra Infra Toll Road Cikopo-Palimanan (Astra Tol Cipali) turut mendukung pembangunan di Jawa Barat khususnya di Majalengka dengan membuka jalan tol akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Proyek yang diinisiasi Pemprov Jawa Barat dan Kementerian PUPR ini merupakan penambahan lingkup jalan tol Cipali yang juga akan terkoneksi dengan jalan tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) yang menghubungkan Bandung dan sekitarnya.
Peletakan batu pertama dihadiri Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono di jalur akses menuju bandara kebanggaan masyarakat Majalengka tersebut, Senin (7/9).
Direktur PT Lintas Marga Sedaya (Astra Tol Cipali), Firdaus Azis mengatakan, pembangunan tol akses Kertajati akan menghubungkan langsung tol Cipali menuju BIJB Kertajati. Hal itu semakin mempermudah konektivitas yang juga memberi dampak perekonomian bagi masyarakat daerah sekitar.
“Pembangunan tol akses Kertajati ini juga akan melengkapi BIJB Kertajati, yang merupakan kebanggaan Jawa Barat dan Majalengka pada khususnya. Kontribusi Astra Infra ini menjadi kebanggaan tersendiri, sekaligus bentuk perwujudan filosofi Astra yaitu menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara,” ujar Firdaus.
Proyek pembangunan dilakukan berbagai perusahaan ternama, seperti Project Management Consultant ASTRA Infra Solutions serta kontraktor pelaksana PT Acset Indonusa Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dengan konsultan supervisi PT Mitrapacific Consulindo International dan konsultan pengendalian mutu Independen PT Eskapindo Matra.
Nantinya, jalan tol akses menuju BIJB Kertajati ini akan terkoneksi dengan jalan tol Cipali, yang dimulai dari KM 158+700 dengan panjang jalan sekitar 3,7 km serta lebar lajur 3,6 meter yang memiliki jumlah 4 lajur untuk 2 arah.
“Proses pekerjaan pembangunan jalan tol akses BIJB Kertajati ini diprediksi akan rampung selama 12 bulan sehingga akan mulai beroperasi November 2021. Namun, diharapkan Juli 2021 dapat digunakan untuk uji coba fungsi dan laik operasi oleh Kementerian PUPR untuk keberangkatan jamaah haji Jawa Barat yang berpusat di BUB Kertajati,” jelas dia.
Firdaus menambahkan, proyek pembangunan yang menelan biaya Rp692 miliar ini didukung kreditur sindikasi yang dipimpin PT Bank Central Asia Tbk dengan anggota PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Selain itu PT Bank Panin Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Indonesia Infrastructure Finance, BPD Jabar dan Banten, Bank DKI, dan Bank ICBC Indonesia.