CIREBON – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon menyatakan bahwa temuan baru akan kasus HIV positif mengalami lonjakan. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tidak lengah terhadap potensi penularan virus HIV.
Kondisi ini tentunya cukup memprihatinkan. Sebab, perhatian utama saat ini, masih tertuju pada penanganan Covid-19.
Sekertaris KPA Kota Cirebon, Sri Maryati mengatakan, hingga bulan Juni, total temuan kasus baru HIV/AIDS telah mencapai 155 kasus. Angka ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Dimana sepanjang tahun 2019, temuan kasus baru HIV positif hanya sebanyak 127 kasus.
Dari 155 temuan kasus baru itu, masih didominasi oleh penderita heteroseksual. Umumnya adalah pasangan suami istri yang kemudian menularkan kepada pasanganya. Hal ini tentunya menjadi perhatian cukup serius bagi KPA untuk memutus rantai penyebaranya.
Salah satunya dengan mendorong pasangan calon pengantin untuk melakukan pemeriksaan tes HIV sebelum masuk ke jenjang pernikahan.
Selama pandemi, Kantor urusan Agama (KUA) tak menggelar bimbingan pranikah atau bimbingan perkawinan. Hal ini, tentunya menjadi riskan. Mengingat dalam salah satu materi bimbingan perkawinan terdapat materi tentang penularan penyakit melalui hubungan seksual. Para calon pengantin akan diarahkan untuk melakukan tes HIV dan pemberian imunisasi.
“Memang sebelumnya dari KUA sangat ketat. Petugasnya diundang langsung ke KUA untuk melakukan pemeriksaan. Tapi untuk sekarang, kita yang menyarankan untuk pasangan catin untuk memeriksakan diri ke puskesmas,” kata Sri, kepada Radar Cirebon.
Di tahun ini, tercatat ada 1 temuan kasus baru kasus HIV dari pasangan calon pengantin. Untuk itu, dirinya mengimbau kepada para pasangan yang akan menikah untuk melakukan tes. Hal ini juga menjadi upaya untuk mencegah penyebaran HIV kepada pasangan, terutama bila ada salah satunya yang sudah terpapr virus HIV.
“Tes HIV sangat penting. Sebenarnya bukan hanya untuk calon pengantin, tapi juga kepada siapa saja yang melakukan aktivitas berisiko. Lebih baik segera memeriksakan diri,” pungkasnya. (awr)