CIREBON – Penutupan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Jl Cipto Mangunkusumo masih menyisakan masalah. Selain penolakan terhadap penggunaan TPS mobile, masih ada warga yang membuang sampah ke lokasi eks penampungan sampah.
Penutupan TPS Jl Cipto Mangunkusumo sesungguhnya telah disertai dengan sosialisasi kepada warga terdampak. Pertimbangan penutupan penampungan sampah sementara tersebut dikarenakan lokasi yang sudah tidak memungkinkan.
Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Cirebon, Gandi SSTP mengakui, masih ada warga yang menggunakan lahan eks TPS untuk membuang sampah. “Kita monitoring masih ada warga yang membuang sampah ke eks TPS Cipto,” ujar Gandi, kepada Radar Cirebon.
DLH, kata dia, sebenarnya telah melakukan rangkaian sosialisasi. Baik kepada warga yang permukimannya terdampak, maupun kelurahan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan TPS Mobile.
Bahkan dalam sosialisasi tersebut, titik penjemputan sudah ditetapkan, yakni di dekat komplek pemakaman Kelurahan Sunyaragi. Namun, dalam pelaksanaannya, justru warga melakukan penolakan.
Untuk solusi saat ini, DLH telah menambah kapasitas pengangkutan maupun armada untuk beberapa TPS terdekat. Dengan harapan warga dapat memanfatkan TPS lain seperti di Jl Brigjen Dharsono (By Pass) atau TPS PLTG, TPS Rajawali dan TPS Gunungsari.
Ke depan, pihaknya berharap program TPS mobile dapat didukung dengan ketersediaan armada yang memadai. Sebab, DLH baru memiliki armada sampah dengan total 31 unit. Yang terdiri dari 2 unit arm roll besar, 7 unit arm roll kecil, 16 dump truck dan 5 unit pikap.
Penambahan dan peremajaan armada memang sudah diperlukan. Mengingat DLH juga merencanakan penutupan beberapa TPS lainnya, termasuk TPS Gunungsari. Namun, rencana itu tidak memungkinkan dalam waktu dekat. (awr)