Di MBI sendiri, lanjut Widi, almarhum lebih akrab dipanggil Papi Jhon. Dalam kecelakaan itu, almarhum sedang melakukan touring bersama rombongan Touring MBI. Bahkan sebelumnya, almarhum ikut touring Jakarta-Bali, dan melanjutkan touring Jakarta-Sumatera.
“Dari informasi yang saya dapatkan, moge almarhum menabrak sebuah motor Honda Beat, dan kemudian menabrak tiang,” ujar Widi.
Bagi masyarakat di Kecamatan Garawangi, di mana almarhum berdomisili, sosoknya dikenal sebagai seorang dokter yang humoris dan dermawan. Warga sekitar, khususnya di Desa Lengkong dan Purwasari Kecamatan Garawangi, merasa terkejut saat mendengar kabar duka meninggalnya dr H Sardjono itu.
“Saya terkejut mendengar kabar meninggalnya Pak Dokter, tempat praktik beliau selalu jadi tujuan saat keluarga saya ada yang sakit. Karena untuk warga sini, banyak yang cocok saat berobat ke tempat praktik dr H Sardjono,” tutur Engkus, salah seorang warga Desa Purwasari saat diwawancarai sejumlah media.
Dari data yang diperoleh Radar, dr H Sardjono merupakan kelahiran Purwokerto Jawa Tengah, 59 tahun lalu. Almarhum meninggalkan seorang istri, Hj Rini Sujiyanti MM dan 4 orang anak. Keluarga sangat kehilangan sosok almarhum yang periang dan memiliki banyak kolega itu. (muh)