“Kami mencoba untuk mengusulkan termasuk ke KCD. Sudah konfirmasi ke satgas kabupaten juga,” tuturnya.
Terkait fasilitas, pihaknya menyatakan sudah menyediakan sarana cuci tangan per kelas. Masker juga sudah dibagikan ke seluruh siswa, dua masker per siswa. Selain itu penyemprotan seminggu sekali.
“Artinya pembelajaran tatap muka hanya diusulkan praktik. Itupun tidak semua siswa yang praktik, karena dibatasi maksimal 30 persen. Misalnya praktik satu unit mobil tiga orang, dan itu pun di jadwal dan dibatasi. Kalau untuk teori kita masih daring atau online,” pungkasnya. (ono)