SUMBER – Sejumlah daerah yang berada di pesisir pantai Kabupaten Cirebon diimbau untuk waspada. Hal tersebut menyusul adanya peringatan gelombang tinggi yang bakal terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Kasi Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, H Eman Sulaeman mengatakan, ada dua potensi dampak negatif dari adanya peningkatan tinggi gelombang. Yang pertama, menurut Eman, rawan terjadi kecelakaan di perairan. Sehingga, ia meminta, jika terpaksa melaut, maka para nelayan harus membekali diri dengan peralatan keselamatan diri. Hal ini diperlukan agar saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sudah siap mengantisipasinya. Bahkan jika kejadiannya paling buruk sekalipun.
“Kami mengimbau untuk para nelayan, berhati-hati ketika melaut! Pastikan alat keselamatan sudah disiapkan dan cukup untuk semua abak buah kapal (ABK),” ujarnya.
Potensi dampak akibat adanya peningkatan gelombang air laut berikutnya, adalah potensi terjadinya rob atau naiknya air laut ke daratan. Beberapa wilayah yang menjadi langganan rob air laut diminta untuk bersiap dan waspada.
“Ada beberapa wilayah yang menjadi langganan rob di Kabupten Cirebon. Dari mulai wilayah Mundu, Gebang sampai dengan Losari. Ini perlu diwaspadai karena rob bisa saja terjadi sewaktu-waktu,” imbuhnya.
Untuk menangani hal tersebut, BPBD sudah melakukan antisipasi sedemikian rupa. Mulai dari melakukan pembekalan perlengkapan keselamatan, perlengkapan tanggap darurat, hingga perlengkapan logistik konsumsi untuk kondisi darurat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Secara kesiapan, kita sudah siap. Kita minta warga juga waspada. Sehingga, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sudah diantisipasi sedini mungkin,” jelasnya.
Kewaspadan yang dilakukan oleh BPBD tersebut, setelah ada keterangan potensi peningkatan kecepatan angin 6-20 knot dari arah timur laut hingga tenggara. Serta tinggi gelombang 1,25 sampai dengan 2 meter. (dri)