KUNINGAN – Data Covid Center Kabupaten Kuningan mencatat, per tanggal 22 September kemarin terjadi penambahan 14 kasus baru Covid-19. Ini menjadikan jumlah total kasus Covid-19 di Kabupaten Kuningan mencapai 200 orang.
Juru Bicara Covid Center Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin mengatakan, penambahan 14 kasus baru Covid-19 di Kabupaten Kuningan tersebut tersebar di banyak kluster. Namun, disinyalir penambahan tersebut bermula dari kluster Cibuntu, Kecamatan Cigandamekar, di mana pernah ada satu pasien Covid-19 meninggal dunia.
“Beberapa waktu lalu ada warga Cibuntu yang menggelar hajatan yang dihadiri tamu undangan dari berbagai daerah termasuk Jakarta dan Cirebon. Tak lama kemudian, ada salah satu warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan kemudian meninggal dunia. Kemudian dari hasil tracing petugas diperoleh data 14 terkonfirmasi positif baru dari berbagai daerah di Kuningan. Belum ditambah warga Cirebon pun dilaporkan ada yang positif setelah menghadiri hajatan tersebut,” ungkap Agus kepada Radar, kemarin.
Agus mengatakan, 14 orang yang kini positif Covid-19 tersebut semuanya tengah menjalani masa karantina. Beberapa di antaranya dalam kondisi sakit dan harus dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19, bahkan ada pula yang sampai dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta dan sebagian lagi dinyatakan OTG dan menjalani karantina mandiri di rumahnya.
“Kami menyarankan agar para OTG tersebut untuk menjalani karantina di rumah sakit rujukan saja. Ini untuk mencegah terjadi penularan terhadap anggota keluarga yang lain di rumah,” ujar Agus.
Penambahan yang signifikan, menjadikan jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Kuningan mencapai 200 kasus dengan 46 orang harus menjalani karantina, delapan meninggal dunia dan 146 dinyatakan sembuh.
Atas kondisi ini, Agus mengaku khawatir penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kuningan semakin tidak terkendali. Oleh karena itu, lanjut Agus, Pemerintah Kabupaten Kuningan telah menyusun sejumlah strategi untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas.
“Penularan virus corona di Kabupaten Kuningan sudah terjadi transmisi lokal, sehingga pengawasannya pun harus semakin diperketat lagi. Kami sudah menggelar rapat dengan Pak Bupati bersama Kapolres, Dandim dan instansi terkait membahas lonjakan kasus ini, dan menghasilkan keputusan untuk memperketat pengawasan mobilisasi dan aktivitas masyarakat baik dari luar daerah maupun di Kabupaten Kuningan sendiri,” papar Agus.