Kolaborasi itu menghasilkan karya seni tari topeng yang luar biasa diapresiasi masyarakat luas. Bahkan, di masa pandemi, dukungan penuh Pertamina kepada sanggar terus berlangsung. Seperti mengadakan pertunjukan Seni Tari Topeng dengan melibatkan seniman lain secara virtual yang ditayangkan via Youtube atau media sosial Facebook. Sungguh totalitas Pertamina terhadap komitmennya pada pelestarian budaya harus diapresiasi setinggi-tingginya.
Terakhir, Aerli Rasinah juga berpesan sebagai seorang seniman di era modern ini, harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Agar bisa diterima oleh semua kalangan dan karyanya akan terus hidup. Tidak lupa Aerli selalu menekankan pentingnya regenerasi pada semua seni tradisi umumnya dan seni tari tradisional khususnya. Demi merawat kekayaan budaya bangsa agar tidak punah. Bagaimanapun, seni adalah jati diri bangsa yang tidak bisa dilupakan begitu saja.
Untuk diketahui, sebagai teladan literasi, Aerli Rasinah mengabadikan namanya dengan membuat buku berjudul “Menari Untuk Dunia: Topengku, Jiwaku, Hidupku,” yang dia tulis pada tahun 2015.
Dalam buku itu, Aerli sungguh semakin benar-benar menginspirasi tentang begitu besar pengabdiannya kepada negeri. (jamal/adv)
Lebih Dekat dengan Aerli Rasinah; Cucu Maestro Tari Topeng Mimi Rasinah
