KUNINGAN – Langkah cepat untuk menanggulangi kasus Covid-19 yang masuk di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) HK, maka seluruh santri dan pegawai akan menjalani tes swab, Selasa (29/9).
Informasi tersebut disampaikan H Sanwani SH selaku Juru Bicara (Jubir) Tim Covid-19 Yayasan, Minggu (27/9). “Insya Allah, Selasa (besok) semua santri dan pegawai akan dites swab,” kata Sanwani, kepada Radar Cirebon.
Sejak kemunculan kluster baru Covid-19 di Ponpes HK, dengan adanya 46 santri dari kedatangan gelombang ketiga yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab, pihak ponpes semakin ketat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Sejak beberapa hari lalu, tim Covid-19 Yayasan HK bersama tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kuningan, melakukan sejumlah pengendalian terhadap penularan Covid-19.
Jumat (25/9), tim Covid-19 Yayasan HK berkoordinasi dengan Puskesmas Jalaksana, Satgas Covid-19 Kabupaten Kuningan dan Dinas Kesehatan Kuningan, membahas persiapan skrining fisik dan pemeriksaan penunjang untuk santri terkonfirmasi Covid-19.
Selain itu, upaya pencegahan virus yang menggemparkan negara-negara di dunia sejak awal tahun ini, dilakukan penyemprotan disinfektan di semua gedung PPHK oleh BPBD Kabupaten Kuningan, yang merupakan bagian dari Satgas Covid-19 Kuningan.
Berikutnya, Sabtu (26/9), dilakukan pemeriksaan swab oleh Dinas Kesehatan untuk santri dan pegawai bergejala dan kontak erat sejumlah 77 orang. Namun hasilnya belum keluar. Kemudian dilakukan briefing teknis medis pasien terkonfirmasi dari dokter spesialis anak, spesialis paru dan bedah untuk tim klinik pratama HK.
“Kita melakukan skrining fisik santri terkonfirmasi Covid-19 oleh dokter dan perawat klinik pratama HK. Lalu mitigasi lapangan untuk persiapan active case finding surveillance oleh Satgas Kabupaten dan Puskesmas Jalaksana. Serta inspeksi situasi fasilitas isolasi mandiri oleh Satgas Kabupaten dan Puskesmas Jalaksana,” bebernya.
“Briefing teknis pekan relaksasi dan imunitas dua pekan oleh Dinas Kesehatan dan Satgas Covid Kabupaten Kuningan, untuk struktur Yayasan,” imbuhnya.
Sanwani kembali menjelaskan, berdasarkan komunikasi antara Pimpinan Yayasan HK dengan Bupati Kuningan, pemda memahami upaya yang sudah dilakukan lembaga HK. Sehingga untuk keputusan apakah santri dipulangkan atau tidak, diserahkan kepada lembaga HK.