Setelah diberikan vaksin, para siswa menjalani observasi atau pemantauan selama 15 menit. Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah pemberian vaksin tersebut memiliki efek samping atau tidak.
Di Kelurahan Kesambi, pelaksanaan BIAS dilaksanakan di SDN Sadagori Kesambi Dalam. Sama seperti di SDN 2 Sunyaragi, pelaksanaan BIAS dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Namun di SD Sadagori pelaksanaan BIAS dilakukan dengan menjadwalkan berdasarkan nomor absennya. Selain itu, pihak sekolah juga meminta supaya siswa hanya diantarakan oleh salah satu orang tuanya saja. Supaya tidak terjadi kerumunan di sekolah.
Kepala Puskesmas Kesambi, dr Sulfianty Irfan mengatakan, semestinya vaksinasi digelar setiap bulan Agustus terpaksa ditunda hingga minggu ketiga bulan September. Diundurnya jadwal BIAS dikarenakan untuk mempertimbangkan kesiapan pihak sekolah dan dinas kesehatan dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Terlebih BIAS kali ini diliputi kondisi pandemi Covid-19.
“Memang dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya pelaksanaan BIAS tahun ini sangat berbeda. Tapi kami antisipasi dengan melakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan juga memberikan pemahaman kepada orang tua,” ungkapnya.
Di wilayah Puskesmas Kesambi, kata Sulfi, setidaknya terdapat 375 siswa yang menjadi sasaran pemberian imunisasi MR. Meski demikian, masih terdapat beberapa anak yang tidak mengikuti vaksinasi MR.
Tidak diketahui alasan beberapa anak tak mengikuti pemberian vaksin MR. Namun dirinya mencoba berfikir positif bahwa ketidak ikut sertaan mereka disebabkan karena sedang sakit atau tidak bisa.
“Di beberapa sekolah, saya lihat dari total jumlah keseluruhan siswa kelas satunya sekian, tapi yang mendaftar cuma sekian. Jadi tidak semuanya ikut. Tapi mudah-mudahan akan kami pantau berapa yang belum. Supaya bisa menyusul kemudian,” ungkapnya.
Menurut Sulfi, pemberian vaksin MR tahap kedua berfungsi untuk menguatkan antibodi. Biasanya pemberian vaksin MR pertama diberikan saat anak berusia 9 bulan.
Vaksin MR diberikan untuk mencegah penyakit campak dan rubella. Campak dan rubella merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang dapat menyerang siapa saja, tapi lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja.
Penyakit campak dan Rubella merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang bernama sama. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah (droplet) penderita campak.