Dia merinci, warga terdampak bencana yang mendapat bantuan berada di Desa Padahurip, Bagawan, Pinara, Rambatan, Kaduagung, Situgede, Bunigeulis dan Margabakti. Adapun Padahurip terdapat 35 warga,q Bagawan 45 warga, Pinara 80 warga, Rambatan 90 warga, Kaduagung 70 warga, Situgede 42 warga, Bunigeulis 17 warga dan Margabakti 15 warga. “Semuanya ada 8 desa, totalnya sebanyak 394 rumah. Kemudian dari perubahan regulasi dari Rp35 juta ke Rp17,5 juta memang secara fisik ada perubahan, kita lakukan evaluasi ulang dari tadinya tipe 36 jadi tipe 21 tanpa sekat tengah, sehingga meminimalisir bahan bangunan,” bebernya.
Dirinya berharap, agar rumah dapat dibangun terlebih dahulu bagi warga terdampak bencana. Jika nanti ada bantuan-bantuan yang lain, maka akan langsung dikoordinasikan kembali. “Termasuk seperti listrik, air bersih dan jalan lingkungan. Tahun ini akan kita usahakan di perubahan,” tukasnya.
Putu juga menyampaikan, jika penyerahan bantuan secara simbolis akan dihadiri langsung PPK Rumah Swadaya dan Kepala Satker Penyedia Perumahan Swadaya Kementerian PUPR RI Ir Sumarno. Jika melihat total warga terdampak bencana secara keseluruhan di Kabupaten Kuningan, maka tinggal menyisakan 50 rumah lagi yang belum menerima bantuan. “Kalau dari total terdampak kebencanaan di Kuningan, kita kurang 50 rumah lagi yang belum diberi bantuan ini. Misalnya yang ada di Margacina itu belum, saya targetkan di tahun 2021,” imbuhnya.
Akibat refocusing yang diterima Pemkab Kuningan, Kementerian PUPR RI memberikan tambahan bantuan untuk 200 unit rumah di Selajambe. Hanya sifatnya untuk rehab rumah atau semacam rutilahu, jadi bukan pekerjaan baru. (ags)